Lombok Tengah, SN - Bupati Lombok Tengah meminta kepada seluruh petugas pendata data penyandang masalah kesejahteraan sosial serta data potensi dan sumber kesejahteraan sosial agar bekerja dengan ikhlas sebab yang dikerjakan sekarang ini adalah sangat mulia.
Bupati saat memberikan pesan pesan moral kepada petugas PMKS dan PSKS di Kantor Bupati Kamis 21/4
Para petugas yang berjumlah 139 orang sesuai dengan jumlah Desa dan Kelurahan akan ditempatkan di masing masing desa.
Bupati mengatakan tugas Petugas Pendata data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) pada Dinas Sosial tidaklah berat namun demikian jangan sampai tugas yang dinilai ringan itu justru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh sebab hal ini menyangkut hak hak anak-anak yatim-piatu dan orang tua Jompo itu untuk mendapatkan penghidupan yang layak.
Menurut Bupati, ada tiga tugas pokok dari Petugas PMKS dan PSKS itu yakni, melakukan pendataan terhadap data pribadi anak yatim-piatu tersebut, melakukan pendataan terhadap jumlah orang tua Jompo dan mendata warga yang meninggal. "Usia untuk anak yatim-piatu yang masuk dalam data yakni 15 tahun ke bawah, kemudian jika ada orang tua nya yang meninggal silahkan didata berapa anak-anak nya yang ditinggalkannya, dan jumlah orang tua jompo kita, data ini harus akurat, makanya saya minta turun ke lapangan jangan data dari rumah atau dari jauh" kata Bupati saat menyerahkan SK Penunjukan Petugas PMKS dan PSKS di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, NTB Kamis 21/4.
Bupati menegaskan data jumlah anak yatim-piatu dan orang tua Jompo selama ini belum akurat akibatnya banyak anak yatim-piatu yang tidak dapat kebagian santunan dari pemerintah daerah. Dengan adanya Petugas itu nanti maka diharapkan akurasi data bisa dipegang.
Saat ini kata Bupati telah dibentuk Yayasan Anak Yatim Tersenyum dimana yayasan ini diketuai langsung oleh Bupati Lombok Tengah. Kenapa demikian agar siapapun yang akan jadi bupati nanti, yayasan ini tetap ada karena ketuanya Bupati. Yayasan ini lanjut Bupati akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait data dan pengelolaan anak anak yatim-piatu tersebut. "Misalkan saya berhenti jadi Bupati, Yayasan ini tetap ada sebab di akta notarisnya adalah Bupati selaku ketua" ujarnya.
Bupati Lombok Tengah sempat berlinang air mata manakala mengingat perjuangan dirinya dari nol hingga seperti sekarang ini menjadi Bupati Lombok Tengah. Bupati menilai semua kesuksesan yang diraihnya itu berkat memelihara dan menyayangi anak yatim setiap 10 Muharam. "Saya sejak saya belum jadi apa apa saya sudah ikrarkan diri untuk selalu menyayangi anak anak Yatim-piatu, saya ingat sebelum jadi Dewan saya jual kalung dan cincin istri saya untuk santuni anak Yatim, makanya Alhamdulillah berkat doa mereka saya belum pernah gagal meraih harapan yang saya inginkan" katanya dengan suara parau menahan tangis.
Dia mengatakan anak yatim-piatu adalah kekasih Allah, maka barang siapa yang memelihara anak yatim maka apapun yang diinginkan Allah akan mengabulkan. Maka dari itu Bupati mengajak kepada semua petugas untuk ikhlakan diri mengabdi kepada Allah dan Rasulnya dengan cara memelihara dan menyantuni mereka. "Seperti kata Rasulullah, anak yatim-piatu seperti dua jariku yang tidak pernah berpisah, doa doanya sangat diijabah oleh Allah, maka jika ingin sukses maka sayangi anak yatim, karena itu saya minta kepada petugas untuk ikhlas bekerja demi anak Yatim-piatu itu' ujarnya.
Bupati menegaskan pemerintah daerah saat ini menilai bahwa pesatnya perkembangan pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah itu tidak lepas dari doa anak-anak yatim-piatu. Sirkuit Moto GP Mandalika, KEK, Pelabuhan Nasional, Bandara Internasional dan Sirkuit Motor Cross. Karena itu anak yatim-piatu jangan disia-siakan dan ditelantarkan. "Kalau saja kita bayangkan bagaimana hati dan perasaannya ditinggalkan orang tuanya di tengah kemiskinan, dan merasakan bagaimana orang orang tua Jompo kita,yang karena miskin meminta minta belas kasihan, Maka mungkin kita tidak akan sanggup melihatnya menderita, karena itu Allah telah menjanjikan surga bagi pengasih dan penyayang anak yatim-piatu" ungkapnya seraya meneteskan air mata.
Itulah kata Bupati mengapa setiap tanggal 10 Muharam ditetapkan sebagai hari kasih sayang melalui perda yang dibuat atas ide dirinya dan Bupati waktu itu H.M.Suhaili. "kedepan saya berharap anak anak yatim-piatu yang putus sekolah itu akan kita berikan beasiswa oleh yayasan yang sudah dibuat itu, semoga kita semua dapat menyisihkan sebagian kecil Rizki kita untuk anak yatim-piatu itu" ujarnya.
Terakhir dia berharap kepada petugas pendata untuk tidak main main dalam melakukan pendataan. Pendataan dilakukan ke rumahnya langsung tanpa melalui orang lain atau mendata dari rumah sendiri atau dari jauh.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah Muliardi Yunus mengatakan honor petugas itu memang tidak besar yakni hanya Rp.350 ribu perbulan yang bersumber dari APBD. Kedepan jika PAD dan atau APBD Kabupaten Lombok Tengah besar maka bisa dinaikkan namun sebelum itu dia meminta agar petugas bekerja dengan maksimal. "Insyaallah nanti petugas ini akan kita upayakan honorariumnya juga dari APBN seperti halnya Tagana sehingga honor mereka dari APBN dan APBD" jelasnya.