Lombok Tengah, SN - Kesuksesan membangun Sirkuit Berkelas Internasional Motor Cross yang diberi nama Sirkuit Internasional Motor Cross 459 Lantan diapresiasi semua pihak, termasuk kalangan Pegiat Kemanusiaan. Kejelian melihat potensi sumber daya alam dan insting pembangunan ekonomi kerakyatan oleh Bupati Lombok Tengah patut diacungi jempol.
Dalam satu diskusi ringan atau istilah Lombok "Pelagak Lekong Belah" dengan kalangan LSM, Bupati sempat ditanya alasannya bangun Sirkuit kelas dunia tanpa modal dari APBD.
"Di waktu senggang, sambil duduk ngopi dengan sebatang rokok, dengan suguhan makanan ringan, Ketua Fakta RI berdiskusi tentang sirkuit 459 yang sekarang sudah diresmikan ini, kemudian Gibest tanya, apa sih motivasi pak bupati membuat sirkuit ini ?, tanya Ketua FAKTA RI Hanan Gibest.
Bupati sembari meneguk kopi hitam pahit, Bupati menjawab "Iya dek ini adalah murni ingin menyeimbangkan ekonomi wilayah kita" jawabnya sesekali menghisap sebatang rokok.
Gibest kembali bertanya bernada agak meragukan kemampuan Bupati. "Apakah ini bisa terwujud dengan APBD, dan katanya tak pakai uang APBD, apa mungkin ?, tanya Gibes
Sambil tersenyum, Bupati mengingatkan bahwa Allah tidak tidur dan maha memiliki semesta alam beserta isinya. Bupati mengatakan ada Tiga hal yang tidak diketahui manusia yakni Jodoh, Ajal dan Rizki. "Ingat dek , Allah itu maha kaya dan pasti akan memudahkan bahkan memberikan rizky kepada kita sesuai kemampuan dan niat baik kita, yang penting kita berikhtiar Allah yang memberi jalan" ungkap.
Setelah itu Gibest pun tak bertanya lagi, dia berfikir bahwa keseimbangan dalam sebuah kebijakan melahirkan sebuah gagasan yang cemerlang yang lahir dari seorang Pemimpin.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi pemimpin dalam sebuah perubahan besar tanpa ragu dan bimbang. Dengan keberanian dan tekad yang bulat meskipun tak didukung finasial yang kuat, maka lahirlah sebuah sirkuit yang dengan ide dan konsep yg akan mensejahterakan rakyat banyak yaitu Sirkuit Motocros 459.
Menurut Gibest, keberadaan sirkuit yang bertujuan untuk membangkitkan ekonomi khususnya bagian utara dan se Lombok Tengah pada umumnya harus didukung semua pihak. Keberanian berspekulasi dari seorang pemimpin patut di acungi jempol sebab tidak sedikit Bupati berani mengambil kebijakan nekat namun sukses itu. "Pak Gubernur NTB Dr.Zulkiplimansyah sendiri mengakui dan angkat topi atas keberanian dan kenekatan Bupati membangun Sirkuit tanpa memperhitungkan sumber pendanaan, kamipun bangga dengan pemimpin seperti itu" kata Gibes usai diskusi ringan itu.
Bagi Gibes, ide dan konsep ini tidak mudah dan gampang bisa difikirkan oleh seseorang jika dia tidak memiliki insting kepemimpinan yang harus mengayomi seluruh rakyatnya.
Peningkatan ekonomi dan penyeimbangan kebijakan tentang sebuah wilayah yang nantinya tujuan akhir sebagai tujuan untuk mensejahterakan rakyat saat ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang pemimpin daerah yaitu Lalu Fathul Bahri yang menamakan sirkuit tersebut dari kisah kekurangan fisiknya yang sekaligus sebagai sebuah kelebihan beliau selama ini yg kemudian selalu menjadi cerita yg menarik sepanjang masa.
Kehidupan dan latar belakang seorang Bupati Lombok Tengah yang bernama Lalu Fathul Bahri dengan ide ide yang cemerlang dan bisa mengaktualisasi dalam bentuk kebijakan yang merakyat memang satu-satunya dan lebih kepada keinginan beliau untuk lebih banyak bermanfaat bagi rakyat Lombok Tengah.
Gibes Optimis, Sirkuit 459 bisa membangkitkan ekonomi masyarakat yang selama 2 tahun sudah porak poranda oleh kejamnya pandemi Covid 19. Ini juga sebagai simbol bahwa Lombok Tengah dibawah kepemimpinan beliau sudah menjadi perhatian dunia Internasional yang tentunya menjadikan Bupati Lombok Tengah ini menjadi lebih kreatif dalam menuangkan ide cerdasnya sebagai seorang pemimpin, tutup Gibes.
Kamipun lama tidak membahas lagi terkait sirkuit tersebut sampai peresmian dilakukan pada tanggal 9 mei 2022.
Ini menunjukkan bahwa jika seorang pemimpin dengan niat yang ikhlas dalam mensejahterakan rakyatnya pasti ada jalan dan tuhan akan meridhoi..
Catatan sirkuit 459..
Bersambung...
*Arnand Gibest*