Ratusan Sapi Terpapar Virus, Pasar Sapi Ditutup Sementara

Lombok Tengah, SN - Kasus terpaparnya ratusan ekor Sapi milik warga di Kabupaten Lombok Tengah bikin geger para peternak. Mereka khawatir Sapi nya akan menjadi korban selanjutnya dari virus yang menyerang Mulut dan Kaki Sapi itu. 



Data dari Dinas Pertanian dan Perternakan Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 150 ekor terpapar hari ini, sedangkan hari kemarin 65 ekor. Terbanyak di Desa Kelebuh Kecamatan Praya Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah Taufikurrahman Puanote mengatakan penyebaran virus yang menyerang kuku dan mulut Sapi itu cukup cepat.

Berdasarkan ciri-cirinya, virus tersebut menyerang Mulut dan Kuku Sapi. Ada luka di sekitar mulut dan Kaki serta mengeluarkan cairan berbusa di mulutnya. Kondisi ini membuat Sapi tidak bisa makan akibatnya Sapi menjadi lemas dan tidak bisa bangun.

Setiap hari terdapat beberapa ekor terkena penyakit itu. Meskipun hingga saat ini belum ada informasi soal kematian Sapi akibat penyakit itu, pihak Dinas Pertanian sudah melakukan langkah langkah antisipasi untuk mempersempit penyebaran virus penyakit Sapi yakni dengan membentuk Tim pemantau Sapi dan Satgas Penanganan penyakit. "Kita sudah sebar nomor Telepon dan WA dari Dokter Hewan kita ke masyarakat, sehingga jika menemukan penyakit dengan ciri ciri diatas maka segera dihubungi" ujarnya

Selain itu Pasar Pasar Sapi di Kabupaten Lombok Tengah untuk sementara ditutup termasuk menutup perlintasan sapi antar daerah.

Kadis menegaskan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi penyakit itu adalah dengan melakukan vaksinasi kepada seluruh Sapi dan menyemprotkan Disenfectan ke di Kandang hewan tersebut. "Sapi harus divaksinasi. Bentuk satgas dan tim Krisis, sudah sebar kontak person" kata Taufikurrahman usai menghadiri apel Hardiknas di Halaman Kantor Bupati Lombok Tengah Kamis 11/5,2022

Virus ini kata Kadis bertahan selama 3 bulan. Penyebaran virus sampai radius 10 kilo. Penyakit ini tidak berpengaruh kepada Manusia namun bisa menjadi pembawa virus ke Sapi lainnya.

Kendati sudah banyak Sapi yang terjangkit, namun Dinas Pertanian belum mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sebab pihaknya harus merapatkan dengan SKPD terkait. " Kita akan rapay dulu dengan BPBD terkait status KLB, yang kita lakukan sementara ini adalah mempetakan wilayah penyebaran dengan level masing-masing. " Kita mau tetapkan zona wabah, zona terdampak dan zona bebas" tutupnya. 

Subscribe to receive free email updates: