Lombok Timur, SN - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan Kemah Jurnalistik mengusung tema "Promosi Pariwisata dalam Perspektif Ilmu Jurnalistik". Dihadiri Pengurus JMSI NTB, para pelaku Desa Wisata dan perwakilan dari Dinas Kominfotik Provinsi NTB.
Kegiatan berlokasi di Joben Ever Green Desa Sanggrahan Kecamatan Montong Gading Lombok Timur dari 12-13 November 2022 menghadirkan narasumber Kepala Satuan Penjamin Mutu Poltekpar NTB Dr.Jujuk Ferdianto, M.Pd, CHE, pada Sabtu (12/11/22).
Ketua Panitia Pelaksana Widiyanto melaporkan, tema yang diusung dalam kegiatan JMSI NTB kali ini adalah Promosi Pariwisata dalam Perspektif Ilmu Jurnalistik.
"Kadang-kadang kita sering melakukan promosi tapi pesannya tidak nyampai," ujarnya.
Disampaikan pula pertimbangan memilih Joben sebagai lokasi kegiatan. Menurutnya, Joben merupakan salah satu tempat yang cukup baik. Pasalnya Destinasi Joben masuk kawasan Nasional Gunung Rinjani (GNR). Kegiatan terselenggara berkat bekerja sama dengan Cek Joben Event Green yang membangun konsep yang ramah lingkungan.
"JMSI melihat fenomena hari ini kemudian mengambil bagian dan konsen. Kalau berbicara KEK Mandlika, dia menjadi super prioritas apalagi sekarang dia jadi lokus ajang WSBK, belum lagi Motto GP. Artinya NTB ini merupakan salah satu potensi besar pengembangan pariwisata," jelasnya.
Pemilik Media Duta Selaparang ini pun menyebut JMSI NTB mencoba hadir dan mengambil bagian dari yang strategis, salah satunya melirik para pegiat promosi pariwisata dan pelaku pariwisata. Harapannya, minimal setiap orang bisa bercerita dengan konten tentang wisata, bisa bercerita di status FB, di status Instagram maupun Tiktok masing-masing.
"Ini lho, tempat saya tetapi narasinya narasi jurnalistik yang terarah, simpel dan bisa dipahami oleh professor sampai anak SD. Ini yang akan dicoba telurkan oleh teman-teman JMSI," harap Widiyanto lagi.
Secara terinci ia menyampaikan semua anggota JMSI yang hadir pada kegiatan kemah jurnalistik tersebut notabene para pemilik dan pimpinan perusahaan media.
"Walaupun masih muda, dan untuk mendirikan media harus diverifikasi oleh Dewan Pers. Kita kirim administrasi dan faktualnya. Semua ini berkat arahan pak Ketua Boy," pungkasnya.
Dalam pada itu, Kepala Satuan Penjaminan Mutu Poltekpar NTB Dr. Jujuk Ferdianto, M.Pd, CHE dalam paparan materinya menyampaikan, strategi dalam mempromosikan potensi daerah menjadi tujuan wisata dengan pemasaran berbasis elektronik meliputi web base, media cetak, medsos, android base, dan menciptakan branding (merk).
Menurutnya, brand sebagai aspek penting dalam tahapan pemasaran destinasi meliputi positioning suatu destinasi, deferentiation atau pembeda suatu destinasi dari destinasi pesaing lainnya, serta branding atau penamaan yang dipilih untuk mengomunikasikan destinasi kepada wisatawan.
Selain itu, kata Ferdianto, pentingnya konsep branding dalam dedtinasi wisata, karena brand adalah sebuah janji perusahaan atau pengalaman konsumen yang terasosiasi dengan suatu praduk atau jasa yang ditawarkan kepada orang lain (wisatawan).
"Ada dua tantangan dalam penerapan brand destinasi daerah saat ini pertama, jenis brand destinasi daerah. Kedua terkait stakeholder brand destinasi daerah," tegasnya.
Kepala Satuan Penjaminan Mutu Poltekpar NTB ini pun memaparkan tiga langkah dalam menentukan brand yang tepat untuk destinasi wisata yaitu komunikasi dan kesepakatan antara pemangku kepentingan pariwisata. Kemudian, membuat kompetensi terbuka dengan melibatkan semua komponen masyarakat. Terakhir, menjaring semua ide yang masuk dan menyeleksinya melibatkan partidipasi masyarakat lalu menentukannya dengan mempertimbangkan stakeholders, para pakar pariwisata dan pemasaran.
"Apalagi di era new normal ini, brand destinasi daerah sangat penting karena berkaitan dengan membangun citra destinasi yang nyaman dan aman. Lalu, membangun trust wisatawan untuk datang kembali berwisata ke daerah kita," tutupnya. (*)