Lombok Tengah, SN - Keinginan Bupati Lombok Tengah untuk menghabiskan seluruh tenaga honorer di Kabupaten Lombok Tengah harus dibahal mahal. Untuk menggaji guru P3K setahun saja harus merogoh APBD sebesar Rp.150 Milyar lebih. Jumlah ini belum dihitung dari sisa P3K yang belum diangkat tahap ketiga. Sehingga diperkirakan akan menghabis Rp. 200 milyar lebih pertahun. Ini baru guru saja, bagaimana dengan tenaga honorer Kesehatan dan tenaga teknis lainnya.
Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Tengah L.Wiranata
Awalnya selain motivasi Bupati untuk menghabiskan seluruh tenaga honorer P3K demi mensejahterakan rakyatnya, Bupati juga bersemangat karena janji pusat yang akan menggelontorkan transfer dana pusat untuk gaji mereka namun nyatanya dana transfer pusat itu hanya PHP saja sedangkan Kabupaten Kota lainnya tidak jor joran mengangkat tenaga P3K. Untuk diketahui Kabupaten Lombok Tengah sendiri mengangkat 1800 orang tenaga honorer sedangkan menurut informasi daerah lain tidak sampai sebegitu banyak.
Kepala Bappeda Kabupaten Lombok Tengah L.Wiranata mengatakan hingga saat ini dana pusat untuk gaji tenaga honorer P3K tidak ada sehingga pemerintah melakukan segala daya upaya untuk dapat menggaji tenaga guru non ASN tersebut, mulai dari melakukan rasionalisasi terhadap anggaran SKPD hingga melakukan lobi-lobi ke pusat maupun maupun lobi melalui jalur politik. "Kita melakukan lobi-lobi ke pusat, termasuk sudah menyurati DPR RI dapil Lombok, semua sudah kita Surati" ungkapnya di Kantornya kemarin.
Ketiadaan anggaran pusat untuk non ASN tersebut sempat membuat pemerintah daerah pusing tujuh keliling mengingat APBD Kabupaten Lombok Tengah terbatas. Meski demikian pemerintah daerah terus mencari formulasi untuk mengatasi persoalan tersebut. " ini yang membuat kita kalang kabut, namun Alhamdulillah ada solusinya" ungkapnya.
Pada tahun 2023 mendatang Pemda kabupaten Lombok Tengah akan tetapi kembali mengangkat sisa dari seluruh P3K, namun untuk pengangkatan tahun depan, Pemda Lombok Tengah sudah melakukan antisipasi.
Sementara itu salah seorang guru P3K Johan Firmansyah mengaku senang dengan perhatian pemerintah daerah terhadap guru honorer mengingat dengan pengangkatan besar besaran itu harapan para guru untuk mendapatkan honor yang layak terwujud. "Kami sampaikan terimakasih kepada pak Bupati, Wabup yang telah begitu tinggi perhatiannya kepada kami, kami berharap sisa yang belum diangkat bisa dituntaskan, sekali lagi terimakasih pak Bupati" ungkap Guru di Kecamatan Janapria itu.