Lombok Tengah, SN - Gempa 8,0 SR Guncang Lombok, namun beruntung tak ada kerugian jiwa maupun kerusakan sama sekali sebab hal hanyalah bohongan. Itu adalah bentuk simulasi penanggulangan Gempa yang dilakukan jajaran TNI.
Ini adalah puncak Latihan Penanggulangan Bencana Alam (Latgulbencal) Korem 162/WB tahun 2022 mensimulasikan dril teknis dengan situasi bencana sesungguhnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Kamis (1/12).
Personil yang terlibat Time Table Tactical Floor Game (TFG) Latgulbencal Korem 162 mendirikan posko-posko latihan yang terpusat di Lapangan Bundar Kecamatan Praya.
Dimulai dengan skenario yaitu telah terjadi bencana alam yakni Gempa Bumi berkekuatan Magnitudo 8,0 SR mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis 1 Desember 2022 Pukul 09.00 Wita.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa terjadi dengan episenter pada koordinat 10,86 drajat LS; 116,21 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 75 KM karena adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Gempa dahsyat yang terjadi memicu potensi Tsunami yang diperkirakan akan tiba dalam waktu kurang lebih 26 menit di pantai selatan Lombok, setelah terjadinya gempabumi.
Pada akhirnya, pemutakhiran data BNPB mencatat 30 orang korban meninggal dunia akibat bencana tersebut. Sebanyak 60 jiwa mengalami stres (Pemenuhan kebutuhan dasar), dan sekitar 30 persen pengungsi di posko pengungsian (Lapangan Muhajirin, Praya) mengalami muntaber, diare, demam tinggi, serta kekurangan gizi.
Dandim 1620/Lombok Tengah, Letkol Kav. I. F. Andi Yusuf Kertanegara, menjelaskan latihan drill teknis Latgulbencal Korem 162/WB tahun 2022 ini sebagai bentuk latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah.
Selaku Dansatgas PRCPB Kodim 1620/Loteng Dandim menuturkan kegiatan ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan seperti TNI, Polri, Basarnas, BPBD, BMKG, instansi pemerintah lainnya dan masyarakat
"Melalui pelatihan penanggulangan bencana ini kita tingkatkan pengetahuan, kesiapsiagaan, dan kemampuan personil menghadapi bencana alam yang sewaktu waktu mungkin terjadi," Ujar Dandim, di lokasi latihan.
Menurutnya, selain personil, pelatihan juga bertujuan untuk meningkatkan kepasitas masyarakat dalam rangka mendukung ketahanan wilayah, dan penanggulangan bencana untuk mengurangi resiko akibat terjadinya bencana alam.
Pada dasarnya Provinsi NTB merupakan wilayah yang rawan akan bencana. Hampir semua jenis bencana mulai dari skala kecil hingga besar pernah terjadi di wilayah ini. Selain itu, meski berskala kecil hingga sedang namun bencana alam selalu berpotensi terjadi setiap harinya.
Oleh karena itu, Dansatgas PRCPB Kodim 1620/Loteng, Letkol Andi Yusuf, menilai situasi ini perlu di antisipasi dan ditindaklanjuti dengan latihan. Sehingga dalam pelaksanaannya bisa maksimal sesuai SOP dan tidak terdapat kesenjangan.
Adapun fokus kegiatan dalam latihan Latgulbencal ini adalah Pertama, menilai tindakan respon/reaksi masyarakat, baik individu, keluarga dan komunitas untuk melakukan evakuasi yang terencana.
Kedua, mengkaji kemampuan peralatan penunjang komunikasi sistem peringatan dini, penunjang evakuasi, serta penunjang tanggap darurat.
Ketiga, mengkaji kerja sama antar instansi, institusi pemerintah, dan organisasi local.
Serta Keempat yaitu melakukan evaluasi dan mengidentifkasi bagian persiapan dan perencanaan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.lth01