Siswa SMAN 1 Janapria Duel, Sekolah Dirusak



Lombok Tengah, SN  - Dua Siswa SMAN 1 Janapria terlibat duel. Belum jelas penyebab perkelahian siswa itu namun diduga karena kesalahfahaman. Tetapi akibat perkelahian tersebut fasilitas sekolah rusak. Sebenarnya kasus perkelahian kedua siswa tersebut sudah selesai setelah pihak Bimbingan Konseling SMAN 1 Praya mendamaikan keduanya tetapi tiba tiba sekelompok orang yang diketahui orang tua dari salah satu siswa datang memukul siswa lawan duel anaknya. Selain itu fasilitas kantor seperti kaca dan jendela sekolah dirusak. Kini Polsek Janapria sudah datangi TKP  (tempat kejadian perkara) kasus perkelahian antar pelajar di SMAN 1 Janapria  tersebut pada Senin 3/20/2023.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat, SIK melalui Kapolsek Janapria IPTU I Wayan Kariana menyampaikan kronologis kejadian tersebut, pelajar yang berkelahi an. Hendri Baguna, 16th/laki-laki pelajar kelas 10.8 asal desa Janapria Kecamatan Janapria dengan Ayu Wandira, 16th/laki-laki pelajar kelas 10.7 asal desa Langko Kecamatan Janapria sempat diamankan oleh pihak sekolah dalam hal ini guru BP untuk diberikan pemahaman dan mediasi terkait masalah kesalahpahaman. 

“Pada saat mediasi di ruangan BP tiba-tiba orang tua dari Ayu Wandira An. Kariadi dkk, mendatangi sekolah dan langsung masuk kedalam ruang BP dan melakukan pemukulan terhadap pelajar An. Hendri Baguna sehingga menyebabkan luka robek dibagian kepala,” ucapnya. 

Kapolsek juga menyampaikan selain melakukan pemukulan, Kariadi juga melakukan pengerusakan terhadap fasilitas sekolah dengan cara memecahkan kaca jendela ruang guru, lobi sekolah dan ruang kelas. 

“untuk sementara korban sudah membuat pengaduan ke Polsek Janapria dari salah satu murid yang menjadi korban penganiayaan untuk dimintai keterangan, untuk sementara situasi masih dalam keadaan aman terkendali,” pungkasnya.

Kini kasus pemukulan siswa oleh orang tua salah satu siswa sudah dilaporkan ke Kepolisian baik oleh pihak sekolah maupun pihak keluarga yang dipukul. Pelaku pengerusakan dan penganiayaan terancam dibui. 

Subscribe to receive free email updates: