Bupati Rakor Program Beasiswa Jalur Tahfiz, 2024 Belum Dibuka Pendaftaran

 



Lombok Tengah, SN -  Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri melakukan rapat koordinasi terkait beasiswa jalur Tahfiz. Rapat dipimpin Ketua Yayasan Yatim Tersenyum H.L.Firman Wijaya Sekda Lombok Tengah. 


Hadir pengurus Yayasan, Kepal Dinas Pendidikan, Direktur Utama PDAM Tirta Ardhia Rinjani, Kepala Cabang Bank NTB, Kabag Kesra, Kabag Prokopim, Korwil Dikdas dan sejumlah pejabat lainnya.


Untuk diketahui pada tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah membuka beasiswa pendidikan jalur tahfiz bagi Kaum Duafa dan Yatim-piatu. Sebanyak 19 orang dinyatakan lulus seleksi. Selanjutnya 8 orang lulus di Fakultas Kedokteran dimana 5 orang lulus di Universitas Mataram dan 3 orang di Universitas Islam Al Azhar. sedangkan sisanya di kuliahkan di dua perguruan tinggi yakni di Universitas Nahdlatul Ulama sebanyak 5 orang, sisanya di Universitas Qomarul Huda Bagu.



Ketua Yayasan Yatim Tersenyum H.L.Firman Wijaya mengatakan program ini sudah berjalan satu tahun lebih. Mahasiswa sudah duduk disemester 1. Sebanyak 8 Mahasiswa dan Mahasiswi jalur tahfiz saat ini sudah masuk kuliah sedangkan sisanya 11 orang kuliah di tempat lain. 

Mengingat banyaknya yang dikuliahka,  awalnya pihak Yayasan pesimis bisa biayai 8 orang Tahfiz yang memenuhi syarat dari Universitas Mataram dan Unizar namun ternyata bisa diatasi akibat dari kegigihan Bupati Lombok Tengah.


Mereka kata Sekda akan disiapkan klinik yatim. Sebagai target awal punya klinik dan rumah sakit. Untuk itu perlu tenaga kesehatan, sudah mulai berjalan. 


Untuk pembangunan klinik kata Firman, akan segera dibangun sebab sudah ada sinyal positif ditawarkan untuk dapat mengusulkan hibah dari BAZNAS pusat guna membiayai untuk pembangunan klinik. "Pak bupati menyampaikan ikhtiar itu yang membuat ketua BAZNAS tertarik dan apresiasi luar biasa sampai terharu. Bisa kita klaim bahwa satu satunya di Indonesia" jelasnya.


6 Bulan lagi kata Sekda akan masuk tahun ajaran baru. Pihaknya masih mencarikan pola termasuk sumber sumber pembiayaan lanjutan selain dari Sodakah. "Nanti kita sampaikan ke pak Bupati untuk meminta petunjuk, beliau banyak ide cemerlang" ujarnya.


Sekda menambahkan, untuk pembukaan beasiswa jalur tahfiz tahun 2024 masih belum dibahas sebab fokus kepada mahasiswa yang sudah masuk."Kita akan perkuat dahulu yang sudah ada dan persiapan pembangunan klinik, makanya kita belum buka pendaftaran, tetapi ini sifatnya pleksibel, jika nanti ada dana kita akan buka lagi" ujarnya


 Pendanaan untuk beasiswa ini tidak hanya dari sadokah saja tetapi juga dari zakat yang dikumpulkan melalui BAZNAS.


Bendahara Yayasan Yatim Tersenyum L. Martawijaya membeberkan pemanfaatan dana yang bersumber dari Sadokah mengatakan masalah anak yatim piatu tidak bisa hanya diselesaikan dengan anggaran saja tetapi harus juga dengan hati ataupun qolbu. 

Dari awal sampai akhir kata Martawijaya, jumlah dana yang masuk 1,2 milyar lebih hingga bulan Nopember. Ini dia diluar dari BAZNAS. Pendaftaran di Unram 50O ribu. Uang pembangunan 800 juta lebih.dibayar. Awalnya Rp.350 juta sedangkan untuk di Unizar biaya pendaftaran Rp. 1 juta. 


Dia mengatakan untuk Unizar hanya 3 yang lolos. Awalnya 5 orang namun sangat ketat seleksi, "kalau gak masuk pushinggrade maka hanya 3 orang yang memenuhi syarat saat Seleksi" jelasnya. 

Boarding school 1 tahun dilakukan di masing-masing Universitas dengan biaya  Perbulan Rp. 3 juta perbulan. 

Sedangkan untuk Tahun 2024 atau semester 2 telah di siapkan Rp.1,3 milyar. 


Sementara Kepala Dinas Pendidikan H.L. Idham Halid mengatakan, Tentang sadokah sudah mulai menurun karena fokus ke donasi Palestina beberapa waktu lalu.

Soal sadokah itu sifatnya keikhlasan, ada yang banyak ada juga yang sedikit baik pejabat atau tidak namun demikian dia yakin akan kembali bangkit untuk bersedakoh. 

Idham mengajak guru untuk kembali berdonasi untuk yatim-piatu. Ada yatim-piatu juga disekolahkan di SMP 6 Jonggat juga banyak dari Donasi guru. Klinik yatim-piatu direncanakan di SMP tersebut. Ada Tahfiz dan bahasa Inggris adalah pelajaran rutin. "Kita berharap pak Sekda untuk mengajak kembali guru dan ASN untuk berdonasi kembali" ungkapnya.




Subscribe to receive free email updates: