Dari keterangan warga sekitar, Tasrim (60) menuturkan, aksi warga itu sendiri dilakukan sejak Kamis, (3/11/2016/ kemarin, dan dilakukan secara spontan yang merupakan puncak dari kekesalan warga sekitar, pasalnya, warga kesal lantaran jalan bertambah rusak namun tidak adanya niat baik, untuk segera melakukan perbaikan, baik dari pihak pemerintah desa setempat maupun pihak juragan.
“RT-nya gak tau diam saja, sementara para juragan kalau di mintai sumbangan buat memperbaiki jalan selalu berbelit.”Terang Tasrim. Jumat (4/11/2016).
Masih dikatakan Tasrim, dalam sehari jika sedang mengangkut kayu untuk pembuatan kapal, biasanya mobil pengangkut kayu lalu lalang dan hal itu yang di nilai warga menyebabkan rusaknya jalan tersebut.
“Mobil bolak balik ngangkut kayu banyak sementara kondisi jalannya sendiri seperti ini, di tambah musim hujan jadi jalan ini kaya bubur pokoknya, berlumpur dan bergelombang.”Ujarnya.
Senada dengannya, Darmin (40) menambahkan, warga menuntut tanggung jawab pihak juragan yang membuat kapal di sekitar wilayah pabean udik itu, untuk segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
“Kami hanya meminta tanggung jawab para juragan untuk memperbaiki jalan yang rusak parah ini, toh rusaknya juga karena mobil yang mengangkut kayu mereka, kasih di kasih batu atau dengan apalah biar gak becek berlubang, jangan di biarkan seperti ini.”Pungkasnya.
Hingga berita dirilis belum ada konfirmasi dengan pihak pihak - terkait dengan adanya permintaan warga itu. Sementara pantauan di lokasi hingga Jumat (4/11/2016), masih nampak puluhan pohon pisang tertanam disepanjang jalan tanggul sungai Praja Gumiwang di Desa tersebut.