Ilmu Hitam dipakai dalam sepakbola ( aneh bin ajaaib...)

Di negara Rwanda ( Afrika ) sedang dihebohkan dengan berita sepakbola magis..

SBOBET INDONESIA ~ Citra buruk kembali menghantui Federasi Sepakbola Rwanda (FERWAFA), bukan soal pengaturan skor Calciopoli atau Moggiopoli yang pernah dilakukan seria A Italia pada 2006 silam, tapi lebih dari itu, yakni soal menggunakan mantra atau ilmu hitam dalam pertandingan sepakbola.

Mendengarnya saja rasanya kalian semua tidak percaya di jaman serba modern seperti sekarang hal-hal yang berbau magis seperti ini masih saja digunakan di lapangan hijau.

Tapi inilah kenyataanya, di Rwanda hal semacam ini sudah biasa, bahkan sudah menjadi tradisi agar bisa menang atau setidaknya menyamakan kedudukan. Contohnya seperti dalam pertandingan Mukura Victory Sport melawan Rayon Sport berikut ini.

Kejadian berawal saat pertandingan antara Mukura Victory Sport melawan Rayon Sport yang dilangsungkan pada pertengahan bulan Desember 2016.

Pada laga yang berlangsung sengit tersebut, salah seorang pemain bernama Moussa Camara, striker Rayon tampak bete banget ( alias frustasi ) manakala serangan serangan-Nya tidak membuahkan hasil alias hanya mengenai mistar gawang saja...

Menyadari waktu kian menipis, demi mengejar ketertinggalan 0-1 dari lawannya, Camara nekat berlari menuju salah satu tiang gawang tim lawan untuk mencabut Jimatnya. Sontak menit-menit injury time tersebut pecah lantaran beberapa pemain Mukura berang melihat tindakannya tersebut.

Camara sendiri kemudian menyerahkan jimat yang dia ambil tadi trus diberikan kepada seseorang anggota timnya di samping lapangan dan salah satu anggota tim nya langsung membuang ke saluran air..

Meski akhirnya Camara diganjar kartu kuning, namun Camara tak merasa sedih sedikitpun, pasalnya di menit-menit terakhir, timnya yang kala itu tertinggal 0-1, akhirnya berhasil menyamakan kedudukan setelah gawang Mukura kebobolan lewat tendangan jarak jauh dari sisi kiri lapangan.

Kejadian ini selanjutnya menjadi viral diberbagai media, salah satunya dilansir dari Rwanda New Times, yang menyebutkan kalau para pelatih dan pemain Rayon Sport bakal terkena sanksi pemotongan tiga poin atas tindakannya ini. Lahirnya peraturan baru!

Dari aksi yang dianggap menistakan Federasi Sepakbola Rwanda (FERWAFA) itu, dengan sigap FERWAFA memberlakukan peraturan baru, yakni melarang aksi yang berhubungan dengan jampi-jampi dalam setiap level turnamen sepakbola di negara itu semenjak pasca pertandingan Mukura Victory Sport kontra Rayon Sport.

Ternyata di negara Afrika seperti di Rwanda itu sendiri menganggap sudah menjadi hal biasa di negara nya..

Konon, tindakan jampi-jampi di dunia olahraga, terutama di sepakbola sudah menjadi hal biasa di Afrika, terutama di Rwanda.

Hal ini dibenarkan oleh salah seorang mantan pemain TimNas Rwanda, Jimmy Mulisa. Jimmy sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan pemain sepakbola dalam pertandingan Rayon kontra Mukura tersebut, baginya hal ini sangat mencederai citra sepak bola di negaranya.

FERWAFA sendiri juga sudah menetapkan sanksi berupa denda uang setara dengan Rp 50 juta jika ada pemain atau klub yang ketahuan menggunakan praktik ilmu hitam untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Bahkan, Jimmy dengan terang-terangan mengakui kalau hal semacam inilah yang membuatnya memutuskan harus menggantung sepatu sejak dini lantaran kebanyakan para pemain sepak bola dan klub di Rwanda sangat percaya dengan ilmu sihir.

Memang sebuah kebanggaan jika bertanding dan dapat mengantongi poin maksimal setelah memenangi laga, namun tentunya tidak ada yang instan. Semua harus dilalui dengan kerja keras.

Masih percayakah ilmu sihir guys...???

Simak Video nya di bawah ini....



Subscribe to receive free email updates: