Selama ini hampir seluruh pejabat Bupati di Lombok Tengah tidak pernah meminta maaf atas produk mutasi yang dihasilkan, namun dengan gentelmen Wabup meminta maaf jika ada PNS yang tidak puas dengan jabatan yang diberikannya. "Yang pertama saya meminta maaf karena pelantikan molor sehingga tunjangan jabatan tidak diberikan akibatnya banyak PNS yang gajinya minus, saya juga meminta maaf sekiranya apa yang dihasilkan dalam mutasi kali ini tidak disenangi oleh pejabat" ungkapnya dalam pidatonya.
Wabup mengatakan dirinya dan Bup
ati sudah melakukan yang terbaik, kendati demikian dirinya menyadari bahwa rasa puas dan tidak puas itu akan selalu muncul. Dia sendiri tidak ingin dengan mutai ini akan menimbulkan rasa benci, dendam kepada dirinya dan Bupati sebab apa yang dilakukannya semata mata untuk mengabdikan diri untuk Lombok Tengah. "Kami berdua jabatannya hanya 5 tahun, sementara bapak bapak PNS 58 tahun, masih banyak kesempatan, syukurilah sebab diluar sana banyak yang berada dibawah garis kemiskinan" ungkapnya.
Wabup mengkhawatirkan dengan mutasi ini, tali silaturahmi antara PNS dengan dirinya akan putus setelah tidak lagi menjabat Bupati atau Wabup nanti. "Yang saya tidak inginkan nanti, bapak bapak tidak mau datang ke rumah lagi setelah saya tidak lagi menjabat, sebab biasanya saat menjadi Bupati Wabup, banyak yang datang setelah tidak lagi menjabat tidak ada yang datang datang lagi, semua menjauh, itu yang saya khwatirkan, oleh karena itu kami berdua berusaha untuk tidak membuat orang sakit hati, namun apa daya dalam setiap keputusan akan selalu ada yang dirugikan dan diuntungkan, kami menyadari itu" ungkapnya. Am