SINAR NGAWI™ Ngawi-Setelah dilakukan penggeledahan di rumah orangtua terduga teroris SG (37), yang berlokasi di Dusun Gondang, Desa Rejomulyo, Kecamatan Karangjati, Ngawi pada selasa (31/01), sesuai informasi, untuk kepentingan pengembangan pemeriksaan, istri dan anak SG yang baru berumur 9 tahun, dibawa ke Solo oleh Tim Densus 88 Anti Teror.
“Untuk keluarganya masih dilakukan pengembangan berupa pemeriksaan dan di bawa ke Solo sejak kemarin itu demikian juga putri kandungnya yang masih dibawah umur,” terang Kapolres Ngawi AKBP Suryo Sudarmadi.Tambahnya, dalam pemeriksaan ada yang dibawah umur tetap melibatkan dari UPPA Polres Ngawi untuk mendampingi putri kandung terduga teroris.
Untuk police line yang dipasang dirumah Sugiyono tandasnya, memang langsung dilepas mengingat tingkat keamanan sangat terjaga dan tidak membahayakan lagi.
“Police line sejak kemarin tepatnya usai pemeriksaan dan penggeledahan sejak pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB sudah dilepas. Karena semua barang bukti sudah dibawa ke Tim Densus 88 Anti Teror,” urainya lagi.
Terpisah, Supodo warga Dusun Gondang, Desa Rejomulyo, Kecamatan Karangjati, Ngawi menerangkan, selama ini rumah milik terduga teroris SG memang sudah lama tidak ditempati dengan alasan yang bersangkutan membuka bengkel ban vulkanisir di Kecamatan Gemolong, Sragen, Jawa Tengah. Ketika terjadi ledakan 11 Desember 2016 lalu tambahnya, yang dia tahu hanya ledakan dari ban.
“Dia itu (SG-red) sudah lama kerja sebagai tukang ban vulkanisir di Sragen setelah ledakan dia pindah ke Purwodadi itu. Kalau masalah ledakan itu memang katanya ban tidak tahu jika yang meledak itu bom,” pungkasnya.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro