Pernyataan Presiden Jokowi Hari Ini Menakjubkan! FPI dan Mereka yang Super Ngeyel Kejang-kejang

Berita Bola | Berita Terkini | Agen Bola | Prediksi Bola | Sbobet | Judi Bola Terpercaya


Pilkada - Kerennnnnnnnnnn…..! Begitulah respon pertama saya ketika membaca pemberitaan tentang pidato Presiden Jokowi di Sumatera Utara hari ini. Presiden terkesan lantang dan meyakinkan bahwa politik dan agama harus dipisahkan, jika tidak ya repot urusannya!

Negara kita tercinta yang bernama Indonesia ini memang cukup mengkhawatirkan kondisi dan masa depannya setelah beberapa bulan ini dicekam oleh isu SARA dan kerukunan antar umat beragama. Bukan hanya yang berbeda agama saja, bahkan yang satu agama pun saling mengkafir-kafirkan satu sama lain, hanya karena Pilkada DKI 2017.

Pilkada di Pulau Papua sana rasa-rasanya biasa-biasa saja ketika calon kepala daerahnya bukan agama Islam. Namun di Ibu Kota DKI Jakarta, semua jurus dan ayat kitab suci dikeluarkan dan diteriakkan, untuk agar calon yang didukungnya dapat mendapatkan lebih banyak suara dari yang seagama. Hanya demi merebut kekuasaan kursi DKI 1 yang nampaknya begitu menawan dan menggoda.

Sebelum kita lanjut, mari kita membaca dulu perkataan Presiden Jokowi hari ini.

======================================================================
“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena Pilkada. karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), seperti dikutip Antara.

“Di pisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi.

“Saya hanya ingin titip ini mumpung pas di Sumatera Utara, ingin mengingatkan semuanya bahwa bangsa kita terdiri dari macam-macam suku dan agama, bermacam-macam ras,” ungkapnya.

“Suku yang saya ingat, suku Gayo, suku Batak, Suku Sasak, suku Minang, Suku Dayak, suku Jawa, Suku Sunda, Suku Betawi, yang paling ujung timur suku Asmat, suku Bugis, dan yang lain-lainnya,” sebut Jokowi.

“Para ulama agar disebarkan, diingatkan, dipahamkan pada kita semua, bahwa kita ini memang beragam, anugrah yang diberikan Allah bahwa kita beragam,” katanya.

“Ini ada sebuah kekuatan besar, sebuah potensi besar, tetapi kalau kita tidak bisa menjaga dan merawat ada gesekan, ada pertikaian, itulah yang harusnya yang awal-awalnya kita ingatkan,” harapnya.
======================================================================

Hanya di Indonesia

Menurut keyakinan saya, hanya di Indonesia siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka ditentukan oleh pilih siapa di Pilkada. Mungkin saja saya salah, tapi kok rasa-rasanya hanya di Indonesia umat satu agama saling mengkafir-kafirkan, memanggil sesamanya munafik, memvonis sesamanya akan masuk neraka, hanya karena pilihan politiknya berbeda.

Rakyat yang katanya semakin cerdas namun faktanya masih banyak yang bodoh ini termakan hasutan dan provokasi berbau agama dengan begitu gampangnya. Tanpa dipikirkan terlebih dahulu, tanpa direnungkan terlebih dahulu, tanpa sungguh-sungguh dicerna dengan akal sehat sejenak pun.

Hanya di Indonesia, negara yang katanya sangat kaya dan indah ini. Hanya di Indonesia, negara yang bersebelahan dengan Singapura yang begitu rukun dan tertib dalam berbangsa dan bernegara. Sungguh menyedihkan dan memprihatinkan. Indonesiaku, tanah airku, sebegitunya dirimu tidak berdaya menghadapi isu ini?

Kalau negara lain yang juga terdiri dari berbagai suku dan agama bisa memisahkan antara agama dan politik, kenapa Indonesia tidak bisa? Hanya di Indonesia

FPI dan Orang Super Ngeyel Kejang-kejang

Untung saja Presiden kita Joko Widodo, orang yang cerdas dan berwibawa, yang sejauh ini membuktinya dirinya adalah seorang negarawan sejati, pemimpin negeri besar yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ini. Kalian pernah bayangkan, bila presidennya bukan Jokowi, kira-kira bagaimana jadinya?

 AGEN IBCBET

Saya sejujurnya sempat kecewa dengan Jokowi ketika begitu netral dan tidak melindungi rekan baiknya Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus konyol tuduhan penodaan agama ini. Namun setelah merenung beberapa hari, hati saya dapat menerima dan mengerti, ini mungkin memang jalan yang terbaik, yang mungkin telah digariskan Tuhan Yang Maha Esa untuk Indonesia kita ini.

Dalam pernyataan Presiden Jokowi hari ini, sangat jelas beliau sedang menitik-beratkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Dengan jelas beliau mengatakan ada gesekan kecil (majas) karena Pilkada. Dengan tegas juga beliau meminta agar politik tidak dicampuradukan dengan agama, yang kerap dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) dan juga kelompok orang super ngeyel dari kubu sebelah.

FPI, sudah sejak 2014 demo berkali-kali untuk menurunkan Ahok dengan alasan utama berupa ‘agama’. Bagi mereka, pemimpin administratif harus sama agamanya dengan mereka. Bagi Rizieq Shihab, Imam Besar mereka, teman setia pun tidak boleh yang berbeda agamanya. Artinya, mereka telah dengan sangat jelas mencampuradukan agama dengan politik.

Pidato Jokowi hari ini mungkin telah menampar mereka dengan sangat keras! Tidak main-main, presiden meminta politik dan agama dipisah betul, agar rakyat tahu dan dapat membedakan yang mana yang adalah ranah privat (agama) yang bukan untuk dipergunakan sebagai alat politik. Saya sangat senang atas pernyataan Jokowi hari ini! Para simpatisan FPI masih sehat kan setelah membaca beritanya?

 AGEN TOGEL ONLINE

Selain FPI, ada satu kelompok lagi yang seolah ditampar presiden hari ini, yaitu kubu toko sebelah itu loh, yang calonnya bilang di Mata Najwa mewajibkan umat Islam memilih umat seagama karena berpacu pada Al-Quran itu loh. Selain Anies sendiri, para pendukungnya juga sama saja. Setiap hari di media sosial jualannya selalu menggunakan ayat-ayat suci dan kafir-kafiran.

Dari ujaran kebencian untuk tidak mensolatkan jenazah pendukung Ahok, hingga isi dari berbagai ceramah di rumah ibadah agama Islam. Tidak perlu diragukan lagi, semuanya ini membuktikan bahwa para pendukung Anies/Sandi memang mencampuradukan agama dan politik. Mereka memang mengajak rakyat untuk tidak memisahkan agama dan politik.

Sudah dinasehati oleh berbagai tokoh agama pun, kalian masih sama saja. Gus Mus, Gus Sholah dan lain-lain tidak kalian dengarkan. Pancasila dan UUD 1945 yang memandang semua warga negara sama dan menjamin hak-hak konstitusionalnya tidak kalian hiraukan.

Berarti para pendukung Anies/Sandi ini orang-orang yang super ngeyel yang memang layak untuk ditampar oleh Presiden Jokowi! Makan tuh! Masih ada malu memainkan agama untuk berpolitik?

Untuk Video Highlight Dan Gol Bola Lainnya : https://goo.gl/7X9dSs






AFILIASI :
#Bolahero , #Ceriwis , #MajalahMandiri , #MentariMovie ( Nonton Online Subtitle Indonesia )

Subscribe to receive free email updates: