SBOBET Indonesia - Berikut petikan wawancara Andhini dan Allan yang ditayangkan dalam program Primetime News Metro TV, Rabu (2/7/2014):
Kembali ke tahun 2001, apa tujuan wawancara itu (dengan Prabowo)?
Ketika itu saya sedang melakukan peliputan investigasi tentang beberapa kasus pembunuhan yang melibatkan tentara Indonesia...
Ini tentang pembunuhan di Timor (Leste)?
Bukan, bukan (hanya) di Timor, tapi juga tentang pembunuhan di beberapa daerah di Indonesia. Jadi, saya bertanya kepada Prabowo siapa tahu memberi informasi tentang sejumlah kasus pembunuhan itu.
Dalam blog, anda mengungkap banyak informasi dalam wawancara off the record, bagaimana anda bisa sampai membicarakan isu-isu sensitif dengan Prabowo? Bagaimana itu terjadi?
Kami berbicara hampir empat jam. Prabowo mengatakan dia tidak mengetahui perihal kasus pembunuhan yang saya liput, tapi lantas dia memulai berbicara tentang berbagai topik. Dia mengatakan bahwa Indonesia belum siap untuk berdemokrasi. Indonesia masih memerlukan rezim otoriter yang lunak.
Maksudnya kediktatoran?
Well, dia bilang rezim otoriter yang lunak. Kemudian Prabowo juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Jenderal Pervez Musharraf, tentang kediktatoran militer di Pakistan. Prabowo bertanya (kepada Allan); Apakah saya memiliki nyali untuk menjadi diktator fasis? Musharraf mempunyai nyali itu.
Dia juga mulai mengungkapkan pendapatnya tentang Gus Dur yang kala itu menjabat sebagai Presiden. Prabowo mengatakan; Bayangkan, tentara saat ini mematuhi 'Presiden buta'. Lihat pemimpin negara lain, Tony Blair (PM Inggris saat itu), Bush (Presiden AS George Bush), Putin (Presiden Rusia Vladimir Putin), muda, ganteng. Sementara kita punya orang buta. Ini memalukan.
Tapi, ini informasi off the record?
Dia berbicara dalam off the record. Tapi, saya memutuskan untuk membuka apa yang dia katakan, karena Prabowo sekarang memiliki kesempatan menjadi Presiden Indonesia. Dan saya rasa rakyat Indonesia harus tahu yang sebenarnya siapa Prabowo.
Kedengarannya Prabowo emosional dalam wawancara itu?
Kadang-kadang dia emosional. Terlebih ketika membicarakan pertama soal demokrasi, fasisme, dan Gus Dur. Kedua, dia emosi ketika membicarakan hubungannya dengan Amerika Serikat. Prabowo berkata kepada saya, dia pernah beberapa tahun bekerja dengan intelijen, bagaimana dia bekerja dengan satuan khusus militer AS, bagaimana dia pernah membawa pasukan khusus AS ke Indonesia. Prabowo berkata saya, pasukan AS yang datang ke sini, apa yang dia ungkap, sebagai kemungkinan adanya invasi AS ke Indonesia. Informasi yang disampaikan Prabowo juga terverifikasi oleh dokumen Pentagon.
Apa alasan anda membuka informasi yang bersifat off the record itu kala Prabowo berkampanye menjadi Presiden RI? Apa pentingnya rakyat Indonesia mengetahui tentang siapa dia?
Karena dia berpotensi untuk berkuasa penuh di Indonesia, mengendalikan tentara, dan yang paling penting, sejauh yang saya tahu, tidak ada aparat yang pernah membunuh warga sipil sebanyak Jenderal Prabowo.
Prabowo mengakui hal itu?
Well, ada dokumen yang membuktikan itu. Dan satu hal signifikan yang Prabowo katakan mengenai pembunuhan massal Santa Cruz. Kamu bisa melihatnya di blog saya, dia mengatakan kamu bisa melakukan pembantaian di desa-desa jauh yang tak ada saksi tapi jangan bikin bantaian di depan saksi dari luar negeri. Jadi, pembantaian Santa Cruz dilakukan di depan saya dan jurnalis asing yang dapat menginformasikan kejadian tersebut ke dunia luar hingga memobilisasi opini yang bisa memutuskan bantuan militer AS kepada Indonesia. Tapi, jika pembantaian dilakukan di gunung atau di desa-desa itu tidak ada apa-apa.
Apakah Prabowo juga bercerita tentang apa yang terjadi pada 1998?
Saya menanyakan hal itu kepadanya namun dia tidak mau membicarakannya. Dia tidak mau membicarakan kejahatan yang dia lakukan.
Bahkan off the record?
Betul sekali, bahkan off the record pun dia tidak mau bercerita mengenai itu.
Untuk Video Highlight Dan Gol Bola Lainnya : https://goo.gl/7X9dSs
AFILIASI :
