Amin menuturkan, penentuan bakal calon gubernur dan wakil gubernur ini, setelah pihaknya melihat hasil survei terakhir yang rencananya baru akan selesai Oktober.Namun demikian, Amin tidak menyebut lembaga survei apa yang digunakan dan hasil survei yang dilakukan Nasdem tersebut."Survei pertama sudah kita lakukan, bulan ini (September, red) survei kedua, nanti pada bulan Oktober kita kembali akan melakukan survei lagi, setelah itu baru kita akan putuskan," ujarnya.
Amin mengaku, sampai saat ini dirinya tidak ingin terburu-buru untuk memutuskan akan bergandengan siapa, meski DPP Nasdem telah menetapkannya maju sebagai bakal calon gubernur atau wakil gubernur, sebelum melihat hasil survei terakhir.Bahkan, ia mengakui dalam simulasi yang dilakukan DPP Nasdem, dirinya dipasangkan dengan sejumlah calon begitu seterusnya."Kalau berbicara figur tidak jauh dari yang selama ini diberitakan," jelas Muhammad Amin yang juga menjabat Wakil Gubernur NTB ini.
Amin menyebutkan dari belasan nama yang menjadi atensi DPP Nasdem, apakah itu Ali BD, Ahyar Abduh, Suhaili, Rohmi dan Rudy, Zulkiflimansyah atau Farouk Muhammad, Amin masih enggan menyebutkannya."Ada belasan nama yang jadi atensi Nasdem, termasuk di kabupaten/kota yang juga akan melaksanakan Pilkada," terangnya. "Persoalan kemudian ada yang mengerucut, tetap harus sesuai mekanisme yang ada," tegasnya.
Begitu juga dengan mitra koalisi, Nasdem pun belum memutuskan akan bergandengan dengan siapa, meski secara komunikasi politik, Nasdem dan sejumlah partai politik apakah itu PAN, Demokrat, PPP, Golkar, Gerindra, Hanura, PDIP, PKB dan PKS."Dengan semua partai kita semua sangat dekat. Meski ada yang sudah mulai serius tapi itu belum "deal". Karena menyatukan antar partai ini tidak mudah," pungkasnya. 01