6 Hal Yang Akan Terjadi Jika Transportasi Online Hilang

Anda Akan Ngalamin 6 Hal Ini Setiap Hari Jika Transportasi Online Hilang!


sbobet - Kemudahan kamu bepergian dengan transportasi online saat ini terancam, karena ada beberapa daerah yang membuat peraturan larangan transportasi online beroperasi.

Emang sih masih bersifat sementara, tapi tetap aja bikin ketar-ketir, soalnya udah banyak yang ketergantungan dengan layanan ini. Ya gimana gak ketergantungan, selain harganya lebih murah ketimbang angkutan umum dan taksi konvensional, kendaraannya pun lebih nyaman ditumpangi.

Gak cuma itu, naik transportasi online juga lebih aman dan gampang. Sebab driver-nya udah pasti punya SIM, dan kendaraannya pun bisa dipesan kapan saja lewat ponsel.

Sekarang, coba kita berandai-andai. Seandainya peraturan mengenai transportasi online ini disetujui dan resmi dilarang beroperasi. Apa yang akan terjadi? Pastinya kita bakal mengalami enam hal ini nih.


1. Sering sport jantung


Ketika dua angkot satu trayek berpapasan dan keduanya sama-sama kejar setoran maka saat itu juga terjadi kejar-kejaran ga pake otak

Lah, apa kaitannya gak ada transportasi online dengan sport jantung? Ada dong. Kalau gak ada transportasi online, kamu bakal cukup bergantung sama angkot dan bus kan? Mau itu mikrolet, KWK, APB, sampai Kopaja.

Nah, udah tahu kan kebiasaan sopir-sopir angkutan umum ini? Main sodok kendaraan lain, atau nyalip tanpa perhitungan. Kalau nyetir sering ugal-ugalan dan bikin jantung kita deg-deg-ser. Aduh, mending jalan kaki aja deh kalau gini ceritanya.

2. Waktu di jalan = unpredictable


Nyampe jam berapa bro? Waduh, cuma supir angkot sama Tuhan yang tahu

Ketika waktu tempuh ke tujuan cuma makan waktu setengah jam, cuma gara-gara angkot ngetem, malah jadi 2 jam atau bahkan lebih, dengan tidak adanya transportasi online, waktu tempuh jadi gak bisa diprediksi lagi.

Tahu sendiri kalau supir angkot bentar-bentar sering ngetem di pinggir jalan. Belom lagi ditambah sama gangguan lain seperti gangguan kereta misalnya, lengkap sudah istilah Tua Di Jalan.

3. Naik ojek jauh-deket sama mahalnya


Jujur deh, seberapa sering kamu digetok harga sama ojek pangkalan? Mau jaraknya cuma satu kali puter gas juga tetep aja dikasih harga mahal. Selain tarifnya yang mengerikan, beberapa pengemudi ojek pangkalan rata-rata gak sedia helm dan bahkan gak punya SIM. Kalau kenyataan ini yang kamu hadapi, masa iya harus bawa-bawa helm ke mana pun kamu pergi?

4. Taksi cuma buat kaum borju


Memang sih, kalau soal keselamatan, pemesanan, dan urusan pengaduan pelanggan, taksi konvensional paling terjamin. Tapi tarif yang mereka berlakukan sesuai dengan argo yang berjalan. Dan itu tarifnya itu mahal pake banget.

Di DKI Jakarta aja, tarif buka pintu udah Rp 6.500 dan tarif per kilometernya adalah Rp 3.500. Sialnya lagi, kamu gak bakal tahu perkiraan biaya yang harus kamu siapkan ketika naik taksi konvensional karena kondisi jalanan suka gak terduga.

5. Dompet makin tebal


Iya, tebal karena harus sedia uang pecahan kecil / uang receh. Kalau mau nekat bayar pakai pecahan besar ke supir angkot sih silakan aja. Tapi, jangan sewot kalau uang kembaliannya ga sesuai atau parahnya si supir langsung tancep gas.

6. Jumlah kendaraan pribadi bakal meroket


Well, dengan banyaknya ketidaknyamanan di atas, udah bakal dipastikan jumlah kendaraan pribadi akan meningkat, terutama kendaraan roda dua. Karena bakal banyak orang yang berpendapat kalau naik transportasi umum tergolong rugi waktu dan biaya.

Ditambah lagi proses kredit kendaraan roda dua bisa dibilang mudah, ya wong cuma DP 500 ribu aja udah bisa punya mobil baru kok!

Nah, kira-kira itulah yang bakal kita alami kalau transportasi online gak ada lagi. Dulu pas zamannya si Doel mungkin gak apa-apa, wong jumlah kendaraan juga gak sebanyak saat ini. Tapi kalau sekarang? People jaman now pasti bakal kelabakan kalau harus ke mana-mana naik angkutan umum.

Lagian, keberadaan transportasi online itu banyak faedahnya. Selain membantu ekonomi masyarakat menengah ke bawah dengan lapangan pekerjaan baru, fasilitas ini juga sangat membantu mobilitas para pekerja dan kelas menengah. Belum lagi mengurangi tingkat kemacetan juga.

Kalau menurut kamu sendiri gimana? Bisa gak tuh hidup tanpa transportasi online?

Subscribe to receive free email updates: