Belum Bayar Hak Ulayat :Masyarakat Duwadide Demo Di Paniai



PANIAI,KABARMAPEGAA.Com—Hingga kini Perusahaan PT.Modern belum bayar hak ulayat kepada masyarakat Duwadide,Distrik Aradide Kabuapten Paniai. hari Selasa,(03/10/2017) masyarakat yang mengatasnamakan tim peduli masyarakat Duwadide melakukan aksi demo damai di pusat kota enarotali tepatnya di Jln. PLN Paniai.

Dalam aksi damai ini dihadiri Kapolsek Aradide Alpius Nawipa, didampingi anggota Polsek Karel Rumarupen.

Koordinatori Aksi Damai  Aser Kadepa menegaskan,sejak perusahaan PT.Modern beroperasi belum bayar hak ulayat kepada masyarakat.

"Kami sudah menunggu tiga tahun tetapi, pihak PT Modern masih belum bayar sampai detik ini," kata koordinator aksi damai, Aser Kadepa kepada awak media kabarmapegaa.com, saat diwawancara.

Dikatakanya,pihak PT.Modern membongkar bukit Duwapuga, pada tiga tahun lalu, untuk digunakan sebagai meterial pembangunan jalan trans penghubung Paniai - Intan Jaya. masyarakat pemilik tanah belum mendapatkan atau membayar uang hak ulayat yang seharusnya wajib dapat.


“Kapan kah ?.perusahaan PT.Modern akan jawab tuntutan masyarakat Duwadide,”tanya  Aser Kadepa.


Lanjut Kadepa, masyarakat ingin dialog dengan pimpinan PT.modern untuk menyelesaikan masalah ini. Material ini dipakai dalam pembangunan jalan trans Enarotali, Paniai ke Sugapa, Intan Jaya. Ketika itu masyarakat kampung duwadide menuntut ganti rugi material senilai Rp3 miliar. Sampai sekarang tuntutan ini belum dipenuhi.


Diketahui sebelumnya  PT. Modern, membayar sebesar 150 juta. Uang yang sudah bayar kepada masyarakat tidak sesuai kesepakatan awal dengan pihak kontraktor sebesar 3 Milyar.


Dikabarkan, pada tanggal (17/10 )mendatang akan ada pertemuan bersama PT. Modern.”Dalam pertemuan kedepan masyarakat Duwadide sepakat untuk mengembalikan dana tersebut, jika tidak ditambahkan sesuai kesepakatan," jelas kadepa lagi.


Masa aksi demo damai diterima langsung oleh salah satu karyawan PT.Modern.ia menjelaskan Masyarakat mohon bersaba pimpinan masih keluar daerah. Saya minta waktu dua minggu kemudian kita ketemu untuk menyelesaikan masalahnya.

Ditempat yang salah anggota Tim Peduli Masyarakat Duwadide,Merpis Kadepa, mengatakan sesuai kesepakatan pada tanggal 17 oktober bosnya harus ada di paniai.

Kata dia, Kami menunggu sampai benar-benar dijawab tuntutan masyarakat Duwadide, kalau tidak indahkan hal itu, maka kami akan melalukan tindakan lain.


Pewarta Yulianus Nawipa


Editor: Manfred Kudiai

Subscribe to receive free email updates: