Foto saat mentari pagi menuju jalan kaki ke tempat belajar/KM |
Oleh, Mikael Gobai
“Bentuklah aku seperti diri-Mu”
OPINI KABARMAPEGAA.COM--Berbicara mengenai organisasi berarti juga kita menyinggung persoalan kepemimpinan dalam suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif dalam suatu organisasi, bila mana ada pemimpin yang proaktif sebagai penggerak regulasi dalam suatu organisasi sesuai mekanisme yang ada. Regulasi organisasi sepastinya diatur dan diarahkan sesuai ideal yang pasti, dengan tujuan dan target yang ingin dicapai oleh koloni organisasi itu. Tetapi tentunya tidak mudah untuk mencapai target dan tujuan itu, namun banyak menghadapi tantangan dan rintangan baik dari sisi inernal maupun eksternal. Tantangan itu, barangkali merasakan dan seringkali mengalaminya, dan hal itu kebiasaan menjadi suatu unsur kendala tersendidri dalam diri individu pemempin organisasi, apalagi bagi para pemula. Kendala itu, sebagai problem hambatan perkembangan karakter pemimpin yang efektif.
Problem dalam kepemimpinan itu, bisa lihat dan juga bisa merasakan dalam suatu koloni organisasi itu sendiri baik secara pribadi pemimpin maupun sekoloni organisasi itu. Hal ini ketika memimpin suatu organisasi seringkali banyak orang yang kendala keadaan bahasa, dan rasa minder dengan stuasi, yang mungkin berbeda lingkungan yang hendak dihadapi sebelumnya. Dengan hal ini, pemimpin kurang bisa mengatur dan menguasai tempat, dan sulit menemukan ide atau gagasan dalam konsepsi apalagi berbicara di depan umum dengan keadaan spontan.
Hal ini pengaru realita lingkungan yang masih kental dalam proses sosial dan dinamika sosial. Dengan proses sosial kental Sehingga menyulitkan mereka menghadapi stuasi yang jauh berbeda. Kita bisa melihat perbedaan anak-anak dari daerah terpencil dan juga dari kota serta pernah berpengalaman atau belum pernah dalam roda organisasi. Perbedaan itu tampak ketika memulai dalam dunia pendidikan baik tingkat institusi formal maupun organisasi lokal.
Dengan menjawab kendala di atas, banyak institusi yang telah ada sebagai wadah, penjaminan pembentukan karakter individu yang efektif. Institusi penjaminan pembentukan salah satunya adalah institusi pendidikan. Dalam institusi pendidikan regulasi berjalan dengan mekanisme tetapi terkadang setiap individu kurang bisa mapan dalam perkembangan mentalitas pribadi. Sehingga ketika berbicara di depan publik individu itu merasa minder, kaku dan lain-lain. Maka perlu adanya suatu organisasi selain intitusi pendidikan, untuk sebagai salah satu wadah pelatian kepemimpinan. Mengapa saya katakana wadah pelatian kepemimpian ? karena disutulah kita mempelajari secara pribadi dengan cara observasi langsung indiviu. Ketika berbelajar dengan teknik seperti ini, individu bisah mendapatkan suatu nilai keberanian entah berapa kali banyaknya.
Dunia kini, Persoalan Organisasi tidak asing lagi bagi kita. Banyak momentum persoalan organisasi yang kita mendengar juga hadapi baik dalam dunia pendidikan, gerejanitas ataupun dengan organisasi yang lainnya. Maka yang kita usahakan kini adalah bagaimana cara untuk bisa menyikapinya dan bergabung untuk mengambil bagian dalam dunia organisasi. Dengan demikian kita bisa menjadi pribadi yang aktif, sehingga suatu saat kita menjadi pemimpin yang bijak
Maka dengan organisasi membuat diri kita menjadi lebih berpikir umum bukan khusus karena dengan organisasi:
a. Membagi apa yang di miliki
b. Menolong sesama sebagai manusia
c. Menghormati sebagai sesama pencipta
d. Mendoakan bagi yang kekuarangan dan berbeban berat
e. Cintai dan mencintai adalah nilai terindah.
Tulisan ini sebagai bahan refleksi dari penulis saat duduk menyendiri di sebuah kota buah, semoga pembaca dapat bermakna demi kemajuan hidup.
Penulis adalah siswa SMA Adhi Luhur Nabire kelas XI IIPS 2