Penentuan pemenang lomba karnaval Hari Ulang Tahun (HUT) Lombok Tengah, mendapat kritikan dari Lembaga Adat Desa (LAD) Pejanggik.
Ketua LAD Pejanggik, Zainudin menilai, penentuan pemenang sangat tidak obyektif.
Menurutnya, penilaian tidak dilakukan dengan pertimbangan yang matang, melainkan lebih mengedepankan kepentingan pribadi. Salah satu yang menjadi sorotannya adalah keputusan dewan juri yang memenangkan perwakilan Kecamatan Timur. Menurutnya, penetapan Praya Timur sebagai juara III, sangat tidak masuk akal. Pasalnya, baik dari jumlah peserta, busana maupun kerapiannya, perwakilan Praya Timur sangat tidak layak untuk dimenangkan.
“Banyak peserta yang lebih layak,” kata Zainudin saat melakukan protes ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Lombok Tengah, Kamis (8/11).
Dengan hasil yang ada saat ini, pihaknya curiga penentuan pemenang sengaja direkayasa oleh dewan juri yang juga berasal dari Kecamatan Praya Timur.
Selain itu, pihaknya juga mengaku kecewa dengan pengumuman yang dianggap sangat tidak profesional. Di seluruh media massa, baik cetak maupun elektornik, juara III ditempati perwakilan Kecamatan Praya Tengah. Namun saat pengumuman di Bencingah Praya, juara III justeru ditempati Kecamatan Praya Timur.
Akibat kesalahan tersebut, pihaknya sebagai salah satu panitia karnaval Praya Tengah meras dipermalukan. Tidak terkecuali Camat Praya Tengah yang merasa kecewa dengan adanya kesalahan tersebut.
Berkaca dari hal tersebut, kedepan pihaknya berharap agardewan juri berasal dari luar daerah. Sehingga tidak ada lagi intervensi dalam penentuan pemenang. “Ini harus dienahi. Kalau tidak jangan harap ada yang mau mengikuti kegiatan seperti ini,” pungkasnya. |wis