Loteng Berduka Lagi, Ulama NU TGH L.Khairi Adnan Wafat



Lombok Tengah, sasambonews.com – Lombok Tengah tak henti hentinya berduka. Tokoh NU sekaligus ulama dan guru besar Lombok Tengah bahkan NTB TGH.L.Khairi Adnan Wafat pada Senin malam sekitar jam 12.30 atau pukul 00.10 menit di kediamannya Kampung Brangsak Kelurahan Tiwugalih Kecamatan Praya.


Pendiri Ponpes Attamimi tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi anak anaknya dan juga santriwan dan Santriwatinya serta jemaahnya. Maklum almarhum adalah ulama besar yang selama hidupnya mengabdikan diri untuk pendidikan dan juga dakwah. Makanya ada ribuan orang yang menghadiri pemakaman beliau dikomplek Ponpes Attamimi Praya.

Sejumlah kerabat, sahabat, bahkan pejabat pemerintah daerahpun hadir mengantarkannya ke peristirahatannya yang terakhir. Puluhan karangan bunga dari pengurus NU mulai dari DPC NU Lombok Tengah, NU Wilayah NTB bahkan dari PBNU pusat.

Pimpinan Ponpes Almaarif Darek Kecamatan Praya Barat Daya TGH Maarif Makmun mengatakan, NU telah kehilangan sosok penting dalam kemajuan NU di NTB. TGH.L.Khairi Adnan menurutnya adalah sosok yang tak tergantikan di NU akan loyalitas serta pengalamannya di organisasi, mulai dari menjadi rois syuriah di  PCNU Lombok Tengah, hingga menjadi Rois Syuriah di PWNU NTB. “Beliau adalah sosok penting di NU, beliau ikut membesarkan NU bersama dengan guru guru kita sebelumnya yakni TGH.L.Faisal, TGH. Saleh Hambali Bengkel” jelasnya.

Bagi Rois Syuriah NU Kabupaten Lombok Tengah itu, wafatnya TGH.L.Khairi Adnan merupakan duka yang mendalam khususnya bagi dirinya. Maklum mulai dari Ibtidaiyah hingga menimba ilmu di Jombang, dan sama sama berguru di TGH Soleh Hambali Bengkel, keduanya tak pernah pisah. “Saya mengenal luar dan dalamnya beliau. Beliau adalah sosok pendidik yang memiliki prinsip kuat, kalau prinsipnya itu benar maka dia akan memperjuangkannya mati matian” jelasnya.

Sebagai bukti akan kuatnya semangat untuk mencetak anak anak bangsa yang islami, dirinya bersama dengan almarhum bersama sama membangun ponpes sekitar tahun 2000 an. TGH Maarif menceritakan betapa sulitnya membangun ponpes namun dengan penuh semangat dia berhasil membangun ponpes yang cukup maju. “Saya ingat betul, saat kita bertekad membangun lembaga pendidikan, tanah sejengkalpun tak ada, hanya rumahnya saja, namun dengan ketekunan dan keuletannya saya bersama almarhum dapat membebaskan tanah yang cukup luas untuk pembangunan Ponpes” jelasnya.
Kini sosok pemikir dan juga ulet itu telah meninggalkan dunia untuk selamanya. Yang ada hanyalah kenangan manis dan indah didalam kepala para sahabat, keluarganya dan sanak saudaranya serta jemaahnya. Pemerintah daerahpun merasa kehilangan atas wafatnya almarhum, mahklum beliau adalah salah satu dari sekian banyak ulama yang selalu memberikan masukan bagi kebaikan pemerintahan di Lombok Tengah. “Kedekatan kami umarak dengan ulama sangat dekat, apalagi belaiu adalah soko guru yang luar biasa berjasa bagi pendidikan di Lombok Tengah. Kami sangat kehilangan sebagai guru, sebagai sejawat di organisasi,s ebagai ulama dan sebagai pemikir, semoga amal ibdahnya diterima Allah SWT” kata Wakil Bupati Lombok Tengah L.Pathul Bahri yang juga Ketua PC NU Lombok Tengah. Am

Subscribe to receive free email updates: