LOMBOK TENGAH, sasambonews.com- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Praya Barat merupakan satu-satunya lembaga pendidikan kejuruan pariwisata di wilayah Selatan.
Sayangnya, sekolah yang terletak di Desa Mangkung itu kurang diminati. Sebagian besar para orangtua lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke SMK Pariwisata di Praya. Jumlah peserta didiknya kurang dari 200 siswa/siswi. Minimnya prasarana penunjang pendidikan disinyalir menjadi factor utamanya.
Kepala SMKN 3 Praya Barat, H.Khairul Ahmad mengatakan, kondisi bangunan SMKN 3 Praya Barat, memang masih jauh tertinggal jika dibandiingkan sekolah-sekolah di Praya. Ruang kelas, ruang guru sangat sederhana. Bahkan karena tidak memiliki mushalla, para guru harus rela membagi ruang kerjanya sebagai tempat kegiatan imtaq dengan membuatkan dinding pembatas dengan triplek.
Sebagai kepala sekolah yang baru, penyediaan sarana pendidikan yang memadai merupakan salah satu focus dan prioritasnya. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengusulkan berbagai keburuhan siswa ke pemerintah provinsi. Mulai dari pembangunan mushalla, penambahan ruang kelas, ruang praktek siswa dan perbaikan fisik lainnya. “Mudah-mudahan tahun ini ada bantuan fisik dari provinsi,” kata Khairul di ruang kerjanya, Sabtu kemari.
Selain sarana fisik, pihaknya juga akan mengusulkan penambahan guru negeri. Saat ini, jumlah guru kelas hanya 26 yang sebagian besarnya merupakan tenaga honorer.
Untuk peningkatan mutu, mulai tahun ini pihaknya membuka berbagai program ekstra kurikuler (Ekskul) yang tidak pernah ada sebelumnya. Dari hasil kesepakatan guru dan siswa, ada 5 program ekskul yang akan dibuka. Yakni music, pramuka, olahraga, bengkel kreatif dan pencak silat.
Untuk kegitan music sementara masih menggunakan alat musik siswa yang dibawa dari rumah masing-masing. Latihan pramuka, olahraga, bengkel kreatif dan pencak silat akan dilakukan di lingkungan sekolah. Untuk latihan pramuka, olahraga dan bengkel kreatif akan dibimbing oleh guru. Sedangkan pelatih pencak silat akan didatangkan dari perguruan-perguruan silat setempat. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengkomunikasikan hal tersebut dengan Ikatan Pencak Silat (IPSI) Lombok Tengah untuk mendapatkan masukan perguruan mana saja yang bisa diminta untuk melatih.
Selain itum pihaknya akan mengundang seluruh kepala desa dan tokoh masyarakat di Kecamatan Praya Barat. Dalam pertemuan nanti pihaknya akan meminta kepala desa dan tokoh masyarakat agar bersama sama menggiring siswa-siswi untuk belajar di SMKN 3 Praya Barat sesuai dengan caranya masing-masing.
Untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini, ditargetkan mencapai 500 siswa/siswi. “Kalau semua kades dan tokoh masyarakat kompak mendukung, target 500 siswa saya rasa masih bisa kita kejar,” katanya.
Karenanya, Khairul berharap kepada para kepala desa dan masyarakat berperanaktif dalam pengembangan SMKN 1 Praya Barat.
Karena bagaimanapun juga, SMKN 1 Praya Barat merupakan asset berharga masyarakat Selatan yang harus dijaga eksistensinya. Jika dikelola dengan baik, pihaknya yakin Kedepan SMKN 1 Praya Barat mampu bersaing bahkan mengungguli sekolah maju lainnya. |wis