Lombok Tengah, sasambonews.com - Guru guru Lombok Tengah sepertinya mulai geram tak sabaran lantaran sikap pihak Bank BRI selaku penyalur dana PIP yang lelet mencairkan dana tersebut.
Lambannya pencairan dana Program Indonesia Pintar (PIP) itu membuat para kepala sekolah di Lombok Tengah geram. Mereka mengancam menggelar aksi besar-besaran ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Praya. Ancaman tersebut dikemukakan dalam sosialisasi PIP di Dinas Pendidikan (Disdik) Lombok Tengah yang dihadiri tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kementerian Pendidikan, Selasa 8/5.
Bagi guru pihak bank terkesan mempersulit pengurusan PIP. Kepala sekolah yang datang mengurus pencairan dana PIP seringkali diabaikan. Untuk itu, dalam sosialisasi tersebut pihaknya meminta pihak bank lebih serius menangani persoalan tersebut. "Jika tidak, kami juga mengancam akan bersurat ke kementerian agar pencairan PIP dipindahkan ke bank lain" ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Tim Monev Kementerian Pendidikan, Dety juga mengaku masih menemukan banyak masalah dalam pencairan PIP, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan dari pihak bank. Tidak hanya di Lombok Tengah, persoalan serupa juga terjadi hampir di semua daerah di Indonesia. Sehingga dalam kunjungannya ke beberapa daerah, pihaknya selalu berkomunikasi dengan pihak BRI untuk membahas kendala yang dihadapi dalam pencairan dana PIP.
Berbagai keluhan yang diterima akan dievaluasi kementerian sebagai acuan dalam menerapkan kebijakan di tahun-tahun berikutnya.
Sesuai ketentuan, lanjut Dety, pencairan PIP harus tuntas bulan Juni. Jika tidak, dana PIP secara otomatis akan dikembalikan ke kas negara. Untuk itu, penting bagi Dinas Pendidikan untuk membangun komunikasi yang baik dengan bank, agar dana PIP bisa tersalurkan tepat waktu dan sasaran. Nw