Lombok Tengah, sasambonews.com- Aksi bom bunuh diri yang dilakukan di Mapolresta Surabaya berimbas ke Loteng. Pasca aksi itu seluruh Polres memperketat penjagaan. Setiap warga yang akan masuk kedalam Mapolres harus digeledah terlebih dahulu.
Kapolres Lombok Tengah berdalih penggeledahan itu merupakan protap kepolisian yang sudah biasa dilakukan. “Sebenarnya, ada atau tidaknya aksi teroris, kita tetap waspada dan siaga,” kata Kapolres Loteng AKBP Kholilur Rochman SIK
Bagi kapolres Polres sudah melakukan pengawasan dari dahulu buktinya pos penjagaan dibagun didepan gerbang hanya saja, terang Kholilur, kali ini lebih waspada dan lebih siaga. Karena jangan sampai, ada kelengahan. Sehingga, bagi siapa pun yang berkunjung ke Polres dan Polsek akan diperiksa terlebih dahulu identitasnya" jelasnya.
Kapolres sendiri menganggap aksi itu sebagai tindakan mempersulit masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. "Kita tak mempersulit pelayanan masyarakat, ini memang sesuai standar operasional prosedur (SOP) harus seperti itu. Mohon pengertiannya,” terangnya.
Kapolres sendiri menganggap aksi itu sebagai tindakan mempersulit masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. "Kita tak mempersulit pelayanan masyarakat, ini memang sesuai standar operasional prosedur (SOP) harus seperti itu. Mohon pengertiannya,” terangnya.
Pantauan wartawan, sejumlah polisi berjaga jaga dipintu masuk dengan senjata lengkap. Setiap warga yang ingin masuk harus digeledah terlebih dahulu. Polres rupanya tak pingin kecolongan. Am