Menurut Adi, pembangunan fisik akan dilakukan akhir 2018 nanti dengan menggunakan kawasan tengah atau disekitar pantai Serenting, Seger dan sekitarnya. Sampai saat ini badan jalan sebagian sudah dibangun dengan panjang 4 kilo meter atau sekitar 150 hektar. Proses pembangunan fisik akan dilakukans ecara sharing dimana badan jalan dibangun oleh ITDC sedangkan fasilitas lainnya dibangun oleh pihak investor. "Badan jalan kita yang bangun sebab jalan itu adalah jalan lingkungan, kalau ada event baru kita tutup kalau tidak ada kegiatan moto GP kita buka untuk publik" jelasnya.
Menurut Adi lahan yang digunakan oleh investor untuk membangun sirkuit adalah milik ITDC karena itu pihak investor menyewa lahan tersebut dengan klausul perjanjian yang sudah ditertuang dalam perjanjian LUDA itu sendiri.
Untuk membangun sirkuit tersebut investasi yang dihabiskan sebesar 7 Trilyun dengan fasilitas lengkap. Sirkuit ini akan beda dengan sirkuit yang ada di dunia bahkan lebih baik lagi mengingat dikawasan itu terdapat bukit bukit yang cukup banyak untuk tempat menonton para penonton. "Memang beberapa negara ada pantainya namun mereka tak punya bukit bukit seperti kita sekarang ini, disitu kelebihan sirkuit kita" jelasnya.
ITDC memperkirakan tamu yang menonton Moto GP itu diperkirakan lebih dari 10 ribu orang seperti halnya di negara lain. "Kalau di Singapura saja 10 ribu penonton, bisa dibayangkan bagaimana ramainya, makanya kita harus siafkan fasilits pendukung seperti penginapan ataupun hotel" jelasnya.
ITDC berharap agar sabar menunggu proses pembangunan tersebut sebab selama ini ITDC kerap dianggap sebelah mata dan sikap pesimis akan dibangun namun ITDC akan membuktikan apa yang menjadi impian masyarakat NTB. "harapan kita bersabar saja" jelasnya. Am