Selain Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan seluruh ASN juga hadir di aksi demo dna istighotsah tersebut.
Aksi dilakukan dibundaran dekat Bandara Internasional Lombok. Hadir juga sejumlah ulama dan LSM , Kepala Desa dan seluruh pejabat Lingkup Pemda Loteng.
Bupati mengatakan sangat keberatan dengan perubahan nama tersebut sebab dirinya dan masyarakat Lombok Tengah merasa diinjak injak tanpa ada konfirmasi sebelumnya. “kami merasa dihina, direndahkan seperti sampah,,sekalipun dianggap jadi sampah, harusnya dikasi tahu duduk bersama, ini tiba tiba, kami sangat merasa direndahkan” jelasnya.
Untuk itu nama Bandara Internasional Lombok adalah harga mati dan tak bisa diganggu gugat apa lagi diganti. Am