Baik Bupati, Wabup, Sekda dan seluruh pejabat serta ASN Lombok Tengah menandatangani dan cap darah asli dikain putih sepanjang 50 meter.
Bupati dengan nada gusar mengancam akan meminta masyarakat untuk merusak plang nama baru bandara internasional tersebut. "Kalau tetap dipasang kita robek, pasang lagi, robek lagi, lama lama kita bakar sekalian" kata Bupati di bundara Bandara Jumat.
Bupati gusar lantaran merasa direndahkan dan tak dianggap oleh Gubernur. Seharusnya ada komukasi ataupun pemberitahuan ataupun pembicaraan awal. "Kita dah dianggap sampah, orang kecil tak ada apa apanya, Kalau pun demikian bukan berarti sampah tidak ada manfaatnya" kata Bupati.
Bupati mengatakan tidak akan pernah setuju perubahan nama itu sampai mati. "Tidak akan menerima perubahan itu, nama BIL adalah harga mati, sampai kapanpun bahkan sampai matipun sayapun saya tak akan pernah setuju" jelasnya.
Sejarah bandara ini cukup kelam. Untuk jadi bandara seperti sekarang, dilalui dengan tetesan darah. Namun setelah berdarah darah dengan mudahnya dan sewenang wenangnya mengganti.
"Untuk jadi bandara, darah warga kami menetes di tempat ini, makanya darah.kamipun akan kami stempel dispanduk sebagai rasa kecewa dan protes" jelasnya.
Bupati dengan berapi api meminta menhub untuk membatalkan Keputusan tersebut sebab dikhawatirkan akan ada gejolak luar biasa yang akan terjadi. "Kami punya banyak tokoh besar tapi kami tak pernah mengusulkan ataupun menyodorkan, kami malu dan kami berpikir untuk masyarakat banyak makanya nama BIL Sudah mewakili kami, makanya masyarakat setuju" jelasnya.
Untuk itu pihaknya tidak bertanggungjawab jika masyarakat melakukan tindakan anarkis. Am