Rabu malam sekitar jam 19.00 wita desa Kateng riuh di kantor desa. Saat itu masyarakat sedang banyak, maklum perhitungan hasil sudah selesai. Tiba tiba sejumlah pemuda mengamuk dan menendang bok suara tersebut. Akibatnya surat suara tercecer dan berserakan kemana mana. Sontak masyarakat menjadi gaduh. Sejumlah warga merusak fasilitas kantor desa. Polisi anti huru hara segera terjun ke lokasi untuk mengamankan kantor desa dan surat suara yang berserakan. Kendati demikian keributan terus terjadi. Polisi mengeluarkan tembakan keudara agar kericuhan terhenti. Sampai berita ini diturunkan polisi masih disiagakan ditempat itu.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Kholilurahman mengatakan awal mulanya kejadian dari anak anak muda yang lagi mabok. Karena kondisi teler pelaku kemudian memukul anggota Brimob. Polisi kemudian mengamankan pelaku dan setelah beberapa saat dikembalikan lagi ke keluarganya. Namun bukannya jera, pelaku malah berulah lagi dengan menginjak injak tameng polisi bahkan melakukan pelemparan ke aparat serta menghasut warga lainnya untuk melakukan perlawanan. "Kita tak melakukan apa apa dan hanya bertahan saja" kata kapolres di Kateng.
Kapolres menegaskan pelaku tersebut bisa saja diproses secara hukum. "Kita lihat saja nanti, bisa saja kita proses" jelasnya.
Kapolres berharap peristiwa ini tak terjadi lagi di tempat lain. Warga diminta untuk menghormati anggota yang sedang berdinas atau bertugas untuk mengamankan proses pilkades. "Kami selalu menghargai dan menghormati masyarakat dan berusaha menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Kamipun berharap agar komitmen bersama untuk pilkades damai bisa terwujud" jelasnya.
Kapolres sendiri belum tahu kapan akan menarik pasukannya dari Kateng. Namun sebelum benar benar aman Kapolres tetap akan siagakan pasukannya. "Sampai benar benar aman, kami akan berjaga" ungkapnya. Nw