Kepala Seksi Pendidikan Madrasah M.Salim mengatakan prosedur pembelian buku K13 sudah melalui mekanisme yang berlaku.
Diakuinya pembelian buku umum K13 merupakan suatu keharusan bagi madrasah namun tidak kemudian mengharuskan pembelian buku disatu perusahaan saja. Pihaknya sendiri mempersilahkan kepada semua madrasah untuk membeli dimana disukai asalkan sesuai dengan jenis dan isi buku yang dimaksudkan. "Kita dah sosialisasikan kepada seluruh masalah terkait pembelian buku dimana diwajibkan bagi madrasah untuk membeli buku 20 % dari dana BOS, namun demikian kita tak intervensi pembelian di satu perusahaan saja, silahkan dimanapun belinya asal jangan keluar dari petunjuk teknis dan pelaksanaan pembelian buku itu" ungkapnya di Kantornya Selasa 23/10.
Mantan Kepala MTSN Model Praya itu menegaskan sejumlah madrasah telah membeli buku diluar dari perusahaan AK yang disebut ombudsman itu, hal itu membuktikan bahwa Kemenag tidak mewajibkan madrasah membeli di satu perusahaan. Jika nanti buku yang dibeli tak sesuai spesifikasi yang ditentukan maka dipersilahkan kepada madrasah untuk mengembalikannya ke perusahaan tersebut. "Tanggungjawab perusahaan untuk mengganti buku yang tak sesuai pesanan itu, yang penting ada kuitansi pembelian, yang jelas tak ada perintah dari siapapun kepada kepala madrasah untuk membeli disatu tempat"paparnya.
M.Salim sendiri mempersilahkan kepada siapapun untuk melakukan investigasinya dilapangan terkait kebenaran prosedur pembelian tersebut. "Mari kita cek kelapangan agar tak jadifitnah, kita cek apakah ada kepala madrasah yang tidak beli buku, dan bisa ditanyakan apakah kami sudah menekan atau tidak" papar Salim.
Dia berharap agar persoalan ini tidak dibesar besarkan dan dibuat buat sebab pihak kementerian agama sendiri sudah membuat aturan maen yang sudahpasti tidak boleh ditabrak. Am