Mataram. sasambonews.com - Pertemuan Tim Pembina dan Pelaksana Teknis Program INOVASI di Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB pada Kamis (20/12). Kegiatan ini mengundang perwakilan Bappeda dan Dinas Pendidikan dari enam kabupaten dampingan INOVASI: Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara.
Dalam kesempatan ini, Sekda Provinsi NTB, Ir. H. Rosyadi Sayuti, M.Sc, Ph.D, yang memimpin pertemuan mengemukakan bahwa pengimplementasian program INOVASI perlu dilanjutkan tetapi perlu dipikirkan pola pengimplementasiannya ke depan. “Semua kepala daerah menyadari bahwa program INOVASI adalah sesuatu yang penting untuk dilanjutkan. Itu dulu entry point yang harus kita pegang, sebelum kemudian membicarakan keberlanjutannya ke depan”.
Rosyadi melanjutkan bahwa perlu juga dipertimbangkan sasaran INOVASI apakah cukup untuk di Sekolah Dasar atau bisa menyasar sekolah menengah. “Sasaran INOVASI adalah SD, sementara provinsi kewenangannya di SMA/SMK dan SLB. Adakah program seperti INOVASI untuk level SMA/SMK dan SLB.”
Dalam kesempatan ini hadir pula perwakilan guru pemenang Lomba Inovasi Pembelajaran 2018, lomba bagi guru SD se-NTB yang diselenggarakan oleh INOVASI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Kampung Media.
Ludya Mirsafa S.Pd. SD, Guru SDN 11 Taliwang, Sumbawa Barat, yang menjadi guru dampingan INOVASI membagikan pengalamannya dalam berinovasi menghadirkan media pembelajaran “tangkel ion” yang membantu siswanya untuk memahami bilangan bulat positif dan negatif.
“INOVASI memberikan jalan untuk menemukan media pembelajaran. Awalnya, saya tidak mengetahui arah untuk membuat suatu inovasi. Dengan hadirnya program INOVASI, saya belajar bahwa seharusnya membuat media itu bisa dengan konteks lokal dan barang-barang di sekitar kita. Tangkel ion itu adalah batok yang banyak di sekitar sekolah tempat saya mengajar. Setelah adanya tangkel ion dan saya aplikasikan dengan sebuah permainan, sekarang anak didik saya semangat belajar. Sebelumnya mereka hanya tidur atau diam,” tutur Ludya.
Dalam kesempatan ini, Policy Manager INOVASI, Aos Hadiwijaya dalam sambutan mewakili Program Director INOVASI, menyampaikan komitmen pihak-pihak berkepentingan di NTB khususnya para pengambil kebijakan untuk memikirkan arah program INOVASI untuk tahun depan.
“Perlu diarahkan kemana pelaksanaan program INOVASI ini sesuai kerangka INOVASI dan kebutuhan provinsi. Untuk itu diperlukan kemitraan dan kerja sama. Kolaborasi di tangkat kabupaten sudah nampak tetapi perlu dipikirkan keberlanjutannya karena program INOVASI tahap pertama akan berakhir di akhir tahun 2019,” ujar Aos.
Pertemuan ini ditutup dengan kesimpulan bahwa pelaksanaan program INOVASI akan tetap melihat kebutuhan dan kondisi di setiap kabupaten dengan tetap mengutamakan kemitraan dengan pemerintah setempat.