Kegiatan itu dibuka oleh Asisten I Setda Lombok Tengah, Moh Amin. Dalam sambutannya ia mengatakan, untuk melakukan peningkatan keamanan dan menangkal radikalisme, Pemerintah Daerah sudah membentuk Badan Keamanan Desa (BKD) atau Kelurahan (BKK). Sehingga kegiatan rembuk radikalisme bagi aparatur Kelurahan dan Desa sangat peting untuk dilaksanakan di Lombok Tengah. “Lombok Tengah saat ini sudah menjadi pusat Pariwisata dan program ini sangat banyak manfaatnya untuk lebih mendapatkan pemahaman tentang terorisme,” ujar H Moh Amin.
Ditegaskan, bahwa pihaknya sudah mengimbau kepada semua Desa maupun Kelurahan untuk bagaimana menjaga wilayah masing-masing untuk mendata warga yang datang maupun pergi.
Selain itu bahaya terorisme di wilayah Lombok Tengah memang belum ada. Namun, semua itu harus diwaspadai sejak dini faham radikalisme dan terorisme tersebut.
Sementara itu, Kasi Pengawasan Barang BNPT RI, Faesal Yan Aulia mengatakan, bahwa pihaknya menekankan kepada semua masyarakat untuk lebih memahami informasi yang akan di shering di Media Sosial, sehingga informasi itu tidak menjadi Hoax.“Meskipum informasi itu benar, kalau mau di shering harus di saring, biar informasi itu tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan. Tidak semua informasi benar itu baik untuk di shering,” pungkasnya. (Nw)