Hadir Bupati Bima yang diwakili oleh Asisten, Kaden Brimob Pelopor A Bima, Para Kabag dan Kasat jajaran Polres Bima, Kasat Pol PP Kab. Bima, Kepala BPBD Kab. Bima., Kepala BMKG Bima, Kepala Balai KPH Kab. Bima, Senkom Bima.
Peserta Apel terdiri dari 1 Peleton Perwira dan Kapolsek jajaran Polres Bima ,1 Peleton Kodim 1608 Bima 1 Peleton Brimob Subden A Bima, 1 Peleton Dalmas ,1 Peleton Sat Lantas, 1 Peleton Gabungan Staf Polres Bima, 1 Peleton Bhabinkamtibmas, 1 Peleton Gabungan Sat Intelkam, Reskrim dan Narkoba, 1 Peleton Pol PP Pemkab Bima 1 Peleton Polhut Kab. Bima, 1 Peleton Senkom dan 1 Peleton BMKG Bima
Kapolres dalam sambutannya mengatakan Kebakaran hutan dan lahan adalah fenomena yang selalu berulang setiap tahun diwilayah Kabupaten Bima yang diakibatkan oleh masyarakat yang melakukan pembakaran dengan tujuan untuk membuka lahan menjelang musim tanam, oleh karena itu membutuhkan perhatian dan konsistensi semua pihak untuk penanganannya.
Peningkatan kebakaran hutan dan lahan paling besar terjadi diwilayah Kecamatan Sanggar yang mencapai seluas 300 Ha dan terjadi juga dibeberapa wilayah lain seperti di Kecamatan Parado, Kecamatan Donggo, Kecamatan Woha, Kecamatan Soromandi dan Kecamatan Palibelo Kaba Bima. Kapolres memperkirakan puncak kebakaran akan terjadi pada Bulan Oktober. "pelaku pembakaran lahan adalah mereka yang sudah terbiasa, tugas kita tetap memberikan pemahaman agar mereka sadar apabila tidak mengindahkan maka perlu diambil tindakan hukum yang tegas" kata Kapolres.
Kapolres menegaskan, berbagai langkah antisipasi bencana sudah dilaksanakan yang melibatkan TNI, Polri, dan jajaran pemerintahan lainnya termasuk Pemerintah Daerah dengan menjadi fokus utama dengan pelibatan dan peran serta semua pihak terutama masyarakat.
Satgas Karhutla di Kabupaten Bima kata Kapolres bertugas memadamkan kebakaran lahan di perbukitan yang terjadi di wilayah hukum Polres Bima di bawah kendali Bupati Bima, kebakaran lahan akan termonitor di BMKG Bima.
Sebagian besar, wilayah di Kabupaten Bima terdiri dari pegunungan dan perbukitan sehingga mempersulit pemadaman menggunakan alat taktis sehingga dari pihak kepolisian membuat alat pemadam manual dengan menggunakan karung Goni. "saya menyarankan agar stake holder terkait untuk membuat alat pemadam manual menggunakan karung Goni maupun alat lainnya yang bisa digunakan untuk memadamkan api apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan dan lahan" jelasnya.
Kapolres berharap agar Satgas Karhutla lebih meningkatkan kegiatan patroli terpadu ke wilayah-wilayah yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan agar penanganan dan pencegahan dapat dengan cepat serta melakukan deteksi dini dengan cara mendatangi para pemilik lahan untuk diberikan himbauan terkait dengan dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh stake holder yang hadir dan mendukung Satgas Karhutla karena masalah ini menjadi perhatian kita bersama" ungkapnya. Ag