SDN 2 Malaka adalah salah satu sekolah dampingan program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan merupakan sekolah terdampak gempa yang melanda Lombok tahun 2018.
Pertemuan kali ini dilaksanakan dengan para guru dan pemangku kepentingan untuk mendengar secara langsung pengalaman mereka sebagai peserta program literasi yang diimplementasikan
INOVASI dan juga mempelajari berbagai dukungan yang telah diterima selama proses pemulihan dampak gempa. 21 sekolah dampingan INOVASI terkena dampak gempa dan 16 diantaranya harus
dibangun kembali.
Pembangunan sekolah temporer menjadi fokus utama setelah gempa agar siswa dapat segera kembali belajar di kelas. Bambu menjadi bahan bangunan utama karena material ini lebih aman dibanding
kerangka baja dan dapat diperoleh dengan mudah. INOVASI mendukung pembangunan sekolah bambu di 12 sekolah dampingan dan bangunan UPTD Tanjung.
“Program INOVASI adalah program kemitraan yang penting antara Pemerintah Australia dengan Indonesia. "Kita telah bekerjasama selama lebih dari 10 tahun dalam rangka memperkuat sistem
pendidikan di Indonesia. Kami percaya bahwa kualitas pendidikan sangat penting dan berkontribusi secara langsung bagi pengembangan manusia dan masyarakat, termasuk dalam rangka menghasilkan
sumber daya manusia yang sehat dan produktif.” jelasnya
Pasca gempa di Lombok Utara, INOVASI memainkan peranan penting dalam mendukung siswa kembali mengikuti proses pembelajaran termasuk dengan membangun sekolah bambu dan lingkungan belajar yang aman. Bermitra dengan masyarakat, kami dapat melanjutkan untuk memperkuat hasil
pembelajaran khususnya di bidang literasi bagi siswa-siswi di Nusa Tenggara Barat,” ujar Kirsten Bishop.
SDN 2 Malaka adalah sekolah mitra INOVASI yang mengikuti program rintisan peningkatan kualitas literasi kelas awal. Para guru mitra INOVASI telah mengikuti pelatihan melalui wadah Kelompok Kerja
Guru (KKG) dengan unit-unit modul pelatihan difasilitasi oleh fasilitator lokal (fasda) dan staf INOVASI.
Modul ini telah mendukung guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengajar, penilaian formatif (formative assessment), strategi pengelolaan kelas, dan strategi efektif untuk mengajarkan keterampilan menulis dan membaca di kelas awal.
Direktur Program INOVASI, Mark Heyward, menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang tiada henti dari pemangku kepentingan Lombok Utara.
“Sejak 2017, INOVASI di Lombok Utara telah berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Kami berterima kasih untuk kerjasama dan dukungan terus menerus dari pemerintah Kabupaten Lombok Utara, khususnya setelah gempa
Lombok yang berakibat pada terganggunya proses belajar mengajar. Dengan bermitra, kita telah melanjutkan upaya peningkatan kualitas pendidikan" ujarnya.