Demplot Padi Sawah Membawa Ngawi Peringkat 6 Nasional Produksi Gabah Kering Giling

Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Jatim

SINAR NGAWI™ Ngawi-Dalam situasi apapun termasuk pada pandemi Covid 19, ternyata produksi padi di Ngawi justru mengalami kenaikan produksi padi gabah kering giling meningkat tajam.

Kepala Dinas Pertanian Ngawi, Marsudi saat menghadiri panen raya di Desa Kersikan, Kecamatan geneng, mengatakan bahwa mendasar target serta data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), mencapa 6,4 ton per hektar.

“Jadi untuk di Ngawi mengalami surplus, dan guna mencukupi kebutuhan di Ngawi sendiri hanya 10 persen dan sisanya untuk kebutuhan keluar Ngawi,” terang dia.

Tambahnya, untuk luas tanah sawah di Ngawi 50.197 Ha, mapu menghasilkan produksi sekitar 770 ribu ton lebih padi gabah giling kering per tahun dan merupakan peringkat 2 se Jawa Timur.

“Bahwa Ngawi secara nasional Ngawi menduduki peringkat 6, dan ini sungguh prestasi yang luar biasa untuk dipertahankan.

Ditempat yang sama, Bupati Ngawi Budi Sulistyono juga menyatakan bahwa Untuk mempertahankan julukan lumbung padi nasional, Pemkab Ngawi menggandeng PT Wilmar Group Indonesia terus mendukung peningkatan produksi padi lokal dengan jalan ekstensifikasi pertanian.

“Dan mengupayakan frekuensi panen padi 3 kali dalam setahun, karena luasan wilayah pertanian padi yang semakin berkurang oleh adanya proyek jalan tol, perumahan dan pabrik,” terang kanang, sapaan akrabnya.

PT. Wilmar grup Indonesia, juga menyuport jenis pupuk sehingga meningkatkan produksi padi meski secara biaya untuk pupuk naik hingga 700 ribu/hektar, namun produksi gabah meningkat hingga 1,8 ton/hektar.

“Sehingga hitungan akhirnya lebih menguntungkan bagi petani, karena hasil produksi padi meningkat tajam,” pungkasnya.
Pewarta: Asr/pan
Editor: Kuncoro


Subscribe to receive free email updates: