Hadir Gubernur NTB, Wakapolda, Dandrem 162/WB, Bupati Walikota se NTB, para Dirjen Kementerian Pertanian dan sejumlah pejabat Pemprov NTB maupun pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.
Mantan Gubernur Sulsel itu menegaskan potensi pengembangan sapi padet di NTB ini sangat besar hal itu terlihat dari data populasi Ternak di NTB. Oleh karena itu dengan keinginan yang kuat dari Gubernur, dan kelompok-kelompok Tani yang ada maka kedepannya NTB akan maju dibidang pertaniannya khususnya Peternakannya. "Kalau saya lihat sepintas tadi, begitu banyaknya sapi sapi tersebut maka saya yakin kita bisa mengembangkan sapi lebih banyak lagi sehingga kita tidak perlu impor Sapi dari luar" ungkapnya.
Untuk diketahui kata Menteri, setiap tahun Indonesia masih mengimpor daging dari negara luar, diatas 280 ribu ton atau sekitar 1,2 juta ton. "Masa kita masih mengimpor, masa kita beli dari luar, kenapa kita tak buat sendiri, pak Dandrem, pak Kapolda, pak Bupati, ayo, pak Gubernur saja sudah mau" ungkapnya.
Mentri mengakui bahwa kekuatan nasional dibidang persapian ada di NTB. Saat ini Gubernur telah mendorong agar kebutuhan daging secara nasional dapat dipasok dari NTB. "Dengan keinginan Bapak Gubernur selaras dengan keinginan Bapak Presiden agar ketersediaan peternakan, pertanian dan daging dalam negeri bisa disiapkan secara bertahap dengan kemampuan kita sendiri. Selanjutnya nanti dipulau Sumbawa akan dikembangkan ketahanan pangan.
Sementara itu Gubernur NTB Zulkiplimansyah mengatakan Lombok Tengah diberikan prioritas utama oleh pemerintah dengan Mandalikanya sehingga nanti kebutuhan daging untuk wisatawan sangat tinggi terlebih lagi di Lombok Tengah ada moto GP nya dan pada tahun 2021 bulan Oktober sudah dimulai. "Kita
Tidak ingin event besar justru kita jadi penonton karena itu program 1000 desa sapi itu sangat besar manfaatnya" jelasnya. Lth01.