Ponpes Assunah Jurang Jaler Sulap Lahan 3,5 Hektar Untuk Wisata Agro

Lombok Tengah, SN -  Peluang sektor pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah cukup prospektif, karena selain sebagai salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi pariwisata sektor pariwisata diharapkan dapat berpeluang untuk dapat menjadi pendorong pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, seperti sektor
perkebunan, pertanian, perdagangan, perindustrian dan lain-lain.

Salah satu unsur dari sektor pertanian yang saat ini belum tergarap secara optimal adalah agro wisata (agro tourism).
Pimpinan Ponpes Assunah TGH M.Juaini LC

Seiring dengan pesatnya pembangunan disektor pariwisata, Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa tenggara barat mulai menggerakkan sektor wisata di pedesaan dengan memanfaatkan lahan pertanian menjadi taman wisata holtikultura.

Di Desa Jurang Jaler Kecamatan Praya Tengah misalkan. Desa ini mulai mengembangkan potensi sumber daya alamnya dengan menjadikan lahan pertanian sebagai agro tourism yakni Hoktipark.

Holtipark Jurang Jaler Terletak di batas kota Praya kilometer 5 dari Kota Praya. Jarak dari Kantor Desa ke Lokasi Holtipark sangat dekat hanya sekitar tiga ratus meter.
Sampai dilokasi pengunjung cukup tercengang akan keindahan serta keunikan dari Holtipark itu.

Lahan seluas 3,5 hektar  itu ditata sedemikian cantik dan menawana dan dipenuhi oleh berbagai macam jenis tanaman holtikultura seperti, cabai merah, cabai keriting, terong, tomat, sayur mayur,kangkung, bayam, kool, brokoli, labu dan berbagai jenis tanaman dapur lainnya.

Pemerintah Desa Jurang Jaler  maupun pemerintah kecamatan sangat mendukung upaya masyarakat untuk mengembangkan usaha produktif dan berharap Holtipark ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat "kita berharap akan menjadi pemicu dan pemacu bagi masyarakat untuk mengembangkan tanaman holtikultura di rumahnya untuk kebutuhan sehari-hari hari" kata Kades Jurang Jaler Suparman di Lokasi Wisata Agro.

Keterlibatan pemerintah daerah dalam mengembangkan usaha produktif masyarakat menjadi spirit bagi petani untuk meningkatkan perekonomiannya, tidak hanya dibidang pertanian tetapi juga dibidang lainnya seperti industri rumah tangga, perkebunan dan juga budidaya perikanan darat mutlak dilakukan, hal itu dimaksudkan agar usaha kecil masyarakat dapat berkembang.

Dari sisi keamanan, aparat kepolisian dan TNI siap bahu membahu mengamankan kawasan holtipark ini. "Alhamdulillah selama ini masyarakatnya sangat sadar soal keamanan" kata Babinkantibmas Desa Jurang Jaler.

Hal yang sama juga disampaikan Babinsa Desa Jurang Jaler.

Dikawasan ini, sistim pengairannya cukup baik karena berada di daerah irigasi sehingga   meskipun sudah memasuki musim kemarau namun tempat ini masih terlihat hijau.

Taman Holtikultura yang ada di desa Jurang Jaler ini sekarang ini mulai ramai dikunjungi masyarakat, tidak hanya sebagai wahanan untuk rekreasi dan jalan sehat tetapi juga dijadikan sebagai tempat transaksi jual beli sayur mayur sesuai selera.

Yang menarik, semua jenis tanaman holtikultura yang ada di Hoktipark tersebut merupakan miniatur dari tanaman holtikultura yang ada didalam lingkungan pondok pesantren As-sunah dimana semua jenis tanaman holtikultura yang ada di Hoktipark terdapat juga didalam lingkungan pondok pesantren.

Dalam pengelolaan Hoktipark,  pemilik yakni Pimpinan menerapkan Ponpes Assunah Jurang Jaler Kecamatan Praya Tengah TGH. M.Juaini LC mengatakan konsep natural (alami) agriculture (pertaniannya) dan culture (budaya) akan diterapkan di tempat itu sehingga kearifan lokal dan tradisional masih sangat kental dalam pengelolaan Hoktipark tersebut. "Alami artinya menampilkan view alamnya secara natural, pertaniannya yakni menampilkan tanaman tanaman holtikultura dan budayanya adalah menerapkan kearifan lokal zaman dahulu seperti "ngater" ungkapnya di Ponpesnya.

Sebenarnya menurutnya, destinasi wisata bukanlah menjadi tujuan utamanya akan tetapi bagaimana membedakan masyarakat sekitarnya akan tetapi jika kemudian masyarakat datang dan menjadikannya sebagai wahana rekreasi pihaknya tidak mempersoalkannya. "Konsep awalnya adalah bagaimana masyarakat sekitar bisa diberdayakan melalui kegiatan ini, tetapi Kalau mereka datang kami terima dengan senang hati" ujarnya. Lth

Subscribe to receive free email updates: