SINAR NGAWI™ Ngawi-Guna mendorong keberhasilan pembangunan pertanian, peran Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai Program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani), memiliki peran vital sebagai pusat data dan informasi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedy Nursyamsi, melakukan Kunjungan Kerja di wilayah Kabupaten Ngawi (17/09) dalam rangka Penguatan Tugas, Fungsi dan Peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta pemberdayaan Penyuluh Pertanian.“Mengingat BPP Kostratani itu sebagai pusat data dan informasi, tentu bisa dimanfaatkan sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, sarana konsultasi agribisnis dan pengembangan jejaring kemitraan,” ucap dia.
Tambahnya, sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu bertahan dalam kondisi krisis kesehatan saat pandemic Covid-19 ini. Yang mana kontribusi sektor pertanian mampu mencapai 14% sklala perekonomian nasional.
“Jadi untuk BPP Kostratani di Ngawi, sudah 100% terkoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian. Selain itu, kita memuji ketaatan para petani Ngawi juga selalu mengikuti arahan penyuluh,” katanya kemudian.
Terpisah, Marsudi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, juga menyampaikan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sekktor yang tangguh dalam masa pandemi Covid-19.
“Dan ini dibuktikan dalam produktivitas padi, kabupaten Ngawi mampu menduduki peringkat 2 di tingkat provinsi Jawa Timur dan peringkat 6 nasional sebagai Kabupaten dengan produksi padi tertinggi,” Kata Marsudi.
Sementara Dalam kunjungan kerja Kepala BPPSMPD dilakukan kunjungan ke BPP Kedunggalar dan BPP Paron dan melakukan audiensi dengan Penyuluh Pertanian dan anggota Kelompok Tani serta Petani Milenial.
Di BPP Kedunggalar, Kepala BPPSDMP menyampaikan beberapa poin penting, di antaranya adalah tentang pembangunan SDM pertanian serta kreatifitas para penyuluh dalam pendampingan kelompok tani, yang berorientasi pada swasembada pangan demi terwujudnya kedaulatan panngan.
“Serta dengan adanya petani milenial, tentu ini aset penting karena merupakan estafet petani pada generasi muda sebagai langkah keberlangsungan pertanian di mas mendatang,” pungkas Marsudi,
Pewarta: Asri/pan
Editor : Kuncoro
Copyright :SN/Fotto Dispertan Ngawi