SINAR NGAWI™ Ngawi-Strategi kreatif yang diterapkan kepada warga binaan pemasyarakatan lapas II B Ngawi berupa kerajinan tangan rajut, ternyata dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, mampu menguasai pangsa pasar digital.
Gatot, plh Kasi Binadik dan Giatja (bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja) lapas II B Ngawi mengatakan bahwa selama menjalani masa hukuman pidana, para WBP tidak hanya diam menunggu masa tahanan selesai.“Tetapi warga binaan ini diberikan pelatihan, dipekerjakan, difasilitasi minat dan bakatnya dan untuk kerajinan rajutan, kini telah berkembang dengan pemasaran secara online,” terang dia.
Tambahnya, dampak positif yang timbul adalah penyamarataan revolusi mental, sehingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik, lebih berintegritas dan menjadi warga masyarakat yang membanggakan dan berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
Sementara lapas II B Ngawi mempunyai sejumlah program kemandirian untuk ditekuni oleh WBP, diantaranya adalah membuat kerajinan rajutan berupa tas, dompet, wadah kosmetik dan lain sebagainya.
Sebanyak 24 WBP wanita ikut serta didalamnya, dengan waktu pengerjaan berkisar 4 hari sampai dengan seminggu, untuk satu kerajinan rajutannya, dimana hasilnya sangat membanggakan, yaitu berupa kerajinan rajutan yang mempunyai kualitas yang layak diperhitungkan.
Hasilnya sudah dipasarkan melalui media sosial dan pesanan yang dibawa oleh pegawai lapas dan terbukti laku di pasaran.
“Diharapkan kemampuan dan kreativitas yang diperoleh oleh WBP selama di Lapas nantinya dapat diterapkan oleh yang bersangkutan ketika selesai menjalani masa tahanan dan kembali ke masyarakat,” pungkasnya.
Pewarta: mad
Editor : Kuncoro
Copyright :