Lombok Tengah, SN - Satu Unit Mobil senilai ratusan juta rupiah berhak diberikan kepada Desa Bilebante sebagai juara pertama lomba Kampung Sehat tingkat Kabupaten Lombok Tengah dan mewakili Loteng di tingkat provinsi NTB. Kemarin Dua Desa di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yakni Desa Bilebante, Kecamatan Peringgarata dan Desa Setanggor, Kecamatan Praya Barat (Prabar) kedatangan Tim Penilai Lomba Kampung Sehat tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (01/11).
Tim penilai Kampung Sehat tingkat Provinsi yang diketuai oleh Joko Jumadi mengawali kunjungannya di Desa Bilebante. Tepatnya di Dusun Tapon Timur. Desa Bilebante sendiri menjadi juara satu lomba kampung sehat tingkat kabupaten. Kedatangan rombongan tim yang tiba sekitar pukul 09.00 Wita tersebut, disambut meriah dengan tarian cendrawasih kreasi warga Desa Bilebante.
Turut hadir dalam acara tersebut, Penjabat Sekda Loteng Idham Halid, Wakapolres Loteng Kompol I Ketut Tamiana, Staf Ahli Bupati Loteng H. Sugonto, Kadis Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Loteng HL Dipta dan jajaran Forkopimca Pringgarata, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat setempat.
Tim penilai lomba provinsi NTB sedang meninjau kondisi kampung sehat |
Dalam sambutannya, Pjs Sekda Loteng, Idham Halid mengatakan, bahwa Desa Bilebante merupakan salah satu Desa terbaik di Kabupaten Loteng. Sehingga tak heran jika dinobatkan sebagai juara kesatu tingkat kabupaten.
“Kita sudah memberikan hadiah berupa satu unit Mobil sebagai bentuk apresiasi pemerintah daerah. Semoga Desa Bilebante Kembali mendapat juara lomba ditingkat Provinsi NTB nantinya,” harapnya.
Sedangkan ketua tim penilai Joko Jumadi dalam sambutannya menyampaikan, beberapa poin sebagai indikator penilaian dalam lomba ini. Seperti bidang Sosial Ekonomi, Bidang Keamanan, Bidang Kelembagaan dan Bidang Kesehatan. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa salah satu tujuan Lomba Kampung Sehat ini diseleggarakan yaitu guna memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 di NTB.
“Kami sebelumnya sudah melakukan penilaian secara tertutup tanpa pemberitahuan, penilaian ini hanya verifikasi saja,” kata Joko.
Yang terpenting kata dia, tujuan utama sebagai tolak ukur Lomba Kampung Sehat ini adalah bagaimana masyarakat setempat dapat menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Agar terwujud menjadi Desa yang sehat dan unggul dalam segala bidang.
Kemudian di Desa Setanggor Kecamatan Prabar, rombongan tim tiba pukul 13.00 Wita disambut dengan tabuhan gendang belek dan pementasan tari dan gamelan cilik dari para pelaku kesenian. Kesenian tersebut disuguhkan oleh segenap pemerintahan Kecamatan Prabar, Kapolsek, Danramil, Pemerintah Desa dan para tokoh agama dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Setanggor H Kamarudin menyampaikan, ucapan terimakasih kepada Polres Loteng, khususnya Polsek Prabar yang telah bekerja sama dengan Koramil, Pemerintah Kecamatan Prabar serta masyarakat Desa Setanggor yang tidak kenal Lelah berusaha untuk menyiapkan desanya menjadi yang terbaik. Itu semua tidak lain tujuannya yakni dalam rangka mengikuti Lomba Kampung Sehat. Ia pun berharap kepada para tim penilai bisa menilai desanya lebih objektif agar bisa menjadi pemenang tingkat provinsi. Dimana sebelumnya Desa Setanggor merupakan juara dua lomba kampung sehat tingkat Kabupaten.
“Saya atas nama Pemdes ucapkan terimakasih kepada Polres Loteng beserta stakeholder yang tak kenal lelah membimbing kami,” akunya.
Sementara itu, Ketua tim Joko Jumadi mengapresiasi para pelaku kesenian Desa Setanggor, khususnya para pemain gamelan cilik. Dimana menurutnya untuk saat ini pemain gamelan cilik atau dari anak kecil sudah susah dijumpai dimana-mana. Jumaidi merasa takjub dengan penampilan tabuhan gamelan yang dimainkan oleh anak-anak kecil kreatif itu.
“Pertunjukan seperti ini sangat luar biasa dan langka ditemukan, semoga karifan local atau kesenian seperti ini bisa dipertahankan,” tutupnya.
Jumadi juga menambahkan, Lomba Kampung Sehat ini diharapkan agar jangan hanya semata-mata mencari juara saja. Tetapi bisa menjadi ajang menumbuhkan kesadaran masyarakat desa itu sendiri dalam mematuhi Prokes dimassa adaptasi kebiasaan baru atau Nurut Tatanan Baru. Seperti apa yang disampaikan oleh Kapolda NTB dalam banyak acara beberapa bulan terakhir ini.
“Diharapkan dengan adanya Lomba Kampung Sehat ini, dapat membentuk prilaku masyarakat untuk menerapakan pola hidup sehat dan lebih disiplin dengan Prokes,” tutupnya.