Terkait Minimnya Pelibatan Pemda Loteng, FAKTA Minta Pemprov Kedepankan Etika Birokrasi

 Lombok Tengah, SN - Polemik minimnya pelibatan pemda Lombok Tengah di kegiatan peresmian sikuit Mandalika oleh presiden RI Jokowi mengundang reaksi keras di publik khususnya masyarakat Lombok Tengah yang menilai pemerintah pusat dan pemrov serta ITDC telah menzolimi pemimpinnya. 



Berbagai tanggapan miring dan menjurus sinis dilontarkan masyarakat kepada pemerintah pusat dan Gubernur serta ITDC sebagai pengelola kawasan. Mereka tak terima perlakuan pemerintah provinsi dan pusat dengan minimnya pelibatan pemda Lombok Tengah. "Saya termasuk yang paling kecewa dengan sikap Pemerintah pusat, Pemprov dan ITDC yang telah menzolimi pemimpin kami" kata Ketua Perkumpulan Forum Analisis Kebijakan untuk Rakyat Republik Indonesia (FAKTA RI) Hanan Gibes melalui telpon Sabtu malam 13/11.

Hanan menegaskan, tindakan pandang sebelah mata kepada Bupati Lombok Tengah selaku penguasa wilayah adalah tindakan yang tidak terpuji. Sebagai seorang birokrat maka etika birokrasi itu harus dijunjung tinggi terlebih lagi Bupati adalah penguasa wilayah tempat sirkuit Mandalika itu dibangun. "Saya tegaskan kepada pemerintah pusat dan provinsi untuk memiliki etika dalam birokrasi, ini seolah olah tak punya etika, tak berperasaan" ungkapnya.

Gibes mengaku telah menelpon Gubernur untuk mengklarifikasi informasi di media sosial terkait minimnya pelibatan pemda Lombok Tengah, dan oleh Gubernur malah menyalahkan pihak ITDC yang mengatur skenario kegiatan peresmian. "Terlepas dari siapa yang mengatur, yang pasti kami kecewa atas tidak beretikanya oknum oknum pejabat tersebut" katanya dengan nada Gusar.

Gibes menegaskan meski sudah dizolimi namun Bupati Loteng tak ingin membesarkan persoalan itu. Dia mengalah demi rakyatnya. Dia lebih memilih rakyatnya bertemu dan bertatap muka dengan Presiden ketimbang dirinya seorang Bupati. 

"Kami angkat topi dengan kebesaran hati beliau, demi cintanya kepada rakyat nya dia lebih memilih tak bertemu Presiden didalam Sirkuit, dia ikhlas menerima semuanya sehingga membuat dia sangat disayangi rakyatnya" kata Gibes

Sikapnya yang membuat merendah dan sopan membuat dirinya tidak terlalu merespon bentuk kezaliman yang dialaminya namun justru sebaliknya menjadi amarah tersendiri bagi rakyat nya atas perlakuan itu.

"Sosok yang low profil dan tidak suka mencari panggung membuat semua rakyat lombok tengah semakin simpati kepada Bupati Lombok Tengah ini. Sekali lagi Bupati Lombok Tengah lebih baik Lotoh Geseng demi rakyatnya daripada mencari panggung demi kepentingan politiknya" jelasnya.

Diakhir kata, Gibes memberi warning kepada pemerintah pusat, pemprov dan siapa saja agar mengendepankan etika birokrasi pada acara apapun kedepannya. "Saya ingatkan kepada pemerintah pusat dan pak Gubernur untuk lebih beretika lagi dalam kegiatan apapun, saling hargai satu dengan yang lain" tutupnya. 

Sebelumnya Pemda Loteng jarang dilibatkan dalam rencana kegiatan peresmian Sirkuit Mandalika dan kegiatan lainnya terkait dengan Sirkuit Mandalika. Bahkan saat peresmian, Bupati Lombok Tengah tidak diberikan akses masuk ke dalam sirkuit. Dia hanya tersenyum saat Paspampres menutup pintu masuk untuk Bupati yang kebetulan saat itu dia bersama Komisaris ITDC sendiri H.Irzani. 

Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri sendiri enggan menanggapi hal itu, dia meminta agar masyarakat tidak perlu membesar besarkan masalah itu. "Sudahlah tak perlu dibesar-besarkan, mari kita sama sama bangun Lombok Tengah ini lebih baik lagi" ungkapnya bijak. Lth01



Subscribe to receive free email updates: