Lombok Tengah, SN - Bupati Lombok Tengah memimpin kegiatan gotong royong pembangunan jembatan Pemoles Desa Montong Sapah Kecamatan Praya Barat Daya. Gotong royong melibatkan seluruh Pejabat Eselon II, III dan IV lingkup Pemkab Lombok Tengah, Aparatur pemerintah Kecamatan, Desa dan Kepala Dusun, BKD, Guru Guru SD, serta masyarakat umum. Selain itu Babinsa dan Babinkantibmas juga ikut terlibat dalam kegiatan selama dua hari itu.
Bupati Lombok Tengah sendiri menginap di lokasi jembatan bersama dengan seluruh Kepala Dinas, Kabid dan Kepala Seksi Jumat Hingga Sabtu.
Malam harinya Bupati berdiskusi dengan seluruh pejabatnya dan juga Camat serta Kepala Desa terkait dengan rencana kegiatan gotong royong.
Sabtu pagi seluruh peserta bahu membahu mengecor jembatan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Batujangkih dan Desa Montong Sapah itu. Sebanyak 3 dusun di Batujangkih terisolir akibat jembatan putus. Di dusun tersebut terdapat satu Sekolah Dasar. Akibat dari terputusnya jembatan maka akses pendidikan juga tertutup.
Kepala Desa Montong Sapah Rebe mengatakan sebanyak tiga dusun di Desa Batu Jangkih dengan ratusan KK dan Dua Dusun Didesa Montong Sapah tidak bisa melalui jembatan tersebut saat air kali meluap. Saat musibah terputusnya jembatan, air kali meluap dan menenggelamkan jembatan darurat yang dibuat pemerintah belasan tahun lalu. Air kali yang membawa sampah dan kayu kayuan kemudian menyumbat aliran air di jembatan. Akibat terlalu deras, jembatan teputus. Warga masyarakat, terutama anak anak sekolah tidak bisa melalui jembatan itu.
Kades Montong Sapah menyampaikan ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada Bupati Lombok Tengah yang amat perhatian terhadap jembatan yang menghubungkan dua wilayah tersebut "terimakasih pak Bupati dan seluruh jajarannya telah perhatian kepada kami, apalagi pak Bupati sampai berat beratin menginap di lokasi hanya untuk melihat jembatan yang rusak parah itu, kami masyarakat Motong Sapah maupun Batujangkih berterima kasih" ujarnya.
Selain Jembatan itu, Kades juga berharap kepada Bupati untuk memperbaiki jalan Kabupaten sepanjang 5 kilometer di desanya termasuk juga mengaspal ruas jalan di Pemoles tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Tengah L.Rahadian mengatakan pembangunan jembatan dilakukan melalui dana Tanggap Bencana sebesar Rp 300 juta sementara biaya pembangunan Jembatan mencapai 1,2 milyar rupiah sementara dana dari Pemprov tidak ada sama sekali. Menyikapi hal itu Bupati Lombok Tengah tetap memaksa untuk dibangun meksipun dengan dana hanya Rp. 300 juta saja. "Dana tanggap bencana itu hanya untuk pembelian material saja sementara konstruksi bangunan merupakan sumbangan pihak ketiga, tidak ada dana dari Pemprov" ungkapnya.
Sementara itu Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri mengatakan jembatan ditargetkan selesai pada bulan Agustus mendatang karena itu pihaknya meminta Jajarannya agar mempercepat pembangunannya. Terkait dengan akses jalan Pemoles, Bupati berjanji akan mengaspal jalan tersebut dengan catatan jalan tersebut harus ditingkatkan statusnya dari jalan Desa menjadi jalan Kabupaten. Untuk itu Bupati meminta Kades untuk berurat ke Dinas PUPR terkait perubahan status itu. "Kita naikkan status jalannya dahulu baru kita berfikir untuk dihotmikan" ucapnya.
Bupati menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak terutama masyarakat Dusun Pemoles dan Batujangkih yang telah ikut serta bersama dengan ASN lingkup Pemkab Lombok Tengah melakukan kegiatan gotong royong. Semoga Jembatan ini segera selesai dan dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat kedua desa itu. PROKOPIM