Lombok Tengah, SN - Sejumlah warga mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Tengah. Mereka datang untuk mengadukan Rekanan Proyek Jalan Tanak Awu-Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, NTB seluas 3,7 kilo.
Masyarakat menilai pengerjaan ruas jalan tersebut tidak beres. Masyarakat menemukan banyak masalah di proyek tersebut diantaranya Saluran Yang tidak nyambung namun dikerjakan secara sporadis. Kedalam saluran yang tidak sesuai karena digali secara manual, talud yang belum tuntas, hingga rabat jalan yang belum dikerjakan khususnya ke rumah rumah penduduk.
Syawaluddin mengatakan proyek pengaspalan jalan tersebut mengudang masalah lingkungan dan sosial serta berpotensi menjadi desa kumuh mengingat saluran masih terpotong potong sehingga dimungkinkan banjir, "talud tak nyambung, jalan itu jalan pariwisata. Kami dukung pemerintah tapi jangan tinggalkan potensi masalah bagi masyarakat" kata Syawaluddin.
Selain berpotensi banjir. Rekanan juga tidak ramah dengan warga lokal sebab tidak menggunakan tenaga lokal melainkan dari luar padahal dinas PU berjanji akan menggunakan tenaga lokal. " kami dengar janji itu makanya kami tuntut" ungkapnya.
Sementara itu Rekanan Proyek yakni PT.Rangga Eka Pratama mengatakan, saluran yang terpotong potong diakibatkan belum ada kesepakatan dari masyarakat desa dan PU akan disalurkan kemana. Selain itu Saluran dan rabat tersebut terpotong potong karena sesuai dengan perencanaan awal. Kalaupun disambung pihaknya siap melaksanakan dengan catatan sejumlah pekerjaan akan dialihkan. "Masalah saluran sudah dipikirkan, mau dibuang kemana, ini tidak muncul di perencanaan awal, jalan ini telah selesai diaspal,, kalau ini ada perencanaan ayo" ujar Rahmat Suherman
Soal tenaga kerja kata Suherman pihaknya membantah pernyataan Syawal. Dia mengakui bahwa rekanan menggunakan tenaga lokal seperti Mandor bahkan, subkontraktornya orang Tanak Awu semua. "Tetap akan kita akomodir keinginan mereka cuma nanti salah satu aitem pekerjaan kita alihkan seperti, rabat kita hilangkan karena tak terlalu penting, kami selesaikan untuk saluran. Soal plat kami akan penuhi untuk gang gang atau fasilitas umum tetapi kalau untuk rumah per rumah tidak bisa, masa semua rumah mau dibuat jembatan" ungkapnya.
Sedangkan Kabid Binamarga Dinas PU Zulkarnain menegaskan, pekerjaan dikerjakan sesuai gambar. Soal tenaga kerja dia mengaku semua mandor dari Tanak Awu dan Pengembur. "Ada memang orang luar tetapi tak semua" jelasnya.
Zulkarnain menegaskan sisa pekerjaan akan dilanjutkan, sementara aspal sudah selesai hanya rabat beton dan pasangan yang belum. "Kualitasnya bagus. Pasangan baru 90 persen, Saluran terputus putus karena batas dusun harus dikoordinasikan dahulu dan tembok warga. Soal saluran digali manual karena pihaknya Mengejar target fisik sehingga dahulukan aspal" ujarnya.
Dalam hearing tersebut, pihaknya sepakat akan turun bersama sama ke lokasi untuk mencari solusinya. Lth01