Budayawan dari 4 Penjuru Mata Angin Wafat

 Lombok Tengah, SN - Maut, Rizki dan jodoh adalah sesuatu yang tidak bisa ditebak kapan datangnya. Tak mesti dalam keadaan sakit, dalam keadaan sehat wal afiatpun maut selalu menginta. Itulah yang terjadi pada salah satu budayawan dari penjuru angin selatan L.Saladin.  Ketua Majelis Krame Adat Pujut, Lalu Saladin meninggal dunia, Rabu, (11/1/2023).



Sebelum meninggal, Almarhum Lalu Saladin memimpin memimpin sidang Sangkep Warige penentuan waktu Bau Nyale tahun 2023 di Dusun Adat Sasak Ende, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sekitar Pukul 9.33 Wita, Almarhum lemas dan terjatuh, Almarhum langsung dilarikan ke Rumah Sakit Internasional Mandalika dan tidak lama setelah mendapatkan penanganan medis, Lalu Saladin yang berusia kurang lebih 70 tahun dinyatakan meninggal dunia. “Innalillahiwainnailaihirojiun, telah meninggal dunia Ketua Krame Adat Pujut Lalu Saladin. Beliau memimpin sidang Sangkep Warige, jatuh karena serangan jantung dan meninggalkan kita semua,” kata H Lalu Agus Pathurrahman tokoh adat dan budaya saat menyampaikan berita duka kepada semua peserta dan tamu undangan Sangkep Warige Penentuan Waktu Bau Nyale 2023.

Hadir Camat Pujut dan tokoh budaya dari 4 penjuru mata angin. Anggota Forkopimda dan Kepala Desa Kuta, Mertak dan Selong Belanak serta sejumlah Kades lainnya.

Menurut informasi, Almarhum meninggal dunia secara mendadak. Dia tersungkur saat menjadi Master Ceremony dalam rapat penentuan bau nyale di Kabupaten Lombok Tengah. Kini satu tokoh paling mawas terhadap sejarah dan budaya nyale itu wafat. Meski demikian penentuan bau nyake tetap dilakukan. Lth01 



Subscribe to receive free email updates: