Jembatan Ikhtiar Bersama 459 Diresmikan



Lombok Tengah, SN - Jembatan Ikhtiar 459 yang berada di dusun Pemoles Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB akhirnya diresmikan. Peresmian jembatan yang menelan biaya hampir setengah milyar tersebut dilakukan Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri bersama Wakil Bupati dan Sekda serta seluruh pejabat eselon II dan para Camat SE Kabupaten Lombok Tengah.


Jembatan Pemoles merupakan jembatan yang dibangun atas swadaya masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Tengah. Jembatan itu menghubungkan tiga desa yakni Montong Ajan, Batujangkih dan Desa Montong Sapah. Masih ada satu jembatan lagi yang akan dibangun secara swadaya yakni Jembatan yang menghubungkan Montong Ajan dan Batujangkih.



Wakil Bupati Lombok Tengah H.M.Nursiah mengatakan, Pembangunan jembatan dan pembangunan jalan di Lombok Tengah semata mata karena masyarakat bukan hasil dari Pathul-Nursiah. Begitu juga dengan Jembatan Ikhtiar Bersama 459 ini dimana pembangunannya dilakukan secara swadaya. 

Jembatan ini dibangun atas musibah banjir yang dialami oleh warga pemoles yang mengakibatkan akses jalan terputus.



Sebenarnya kata Wabup, pemerintah daerah bukannya tidak tahu soal kondisi jembatan itu akan tetapi anggaran pemerintah daerah terbatas, "kepingin semua jalan dan jembatan diperbaiki namun Covid 19 menyebakan anggaran pemerintah daerah sebagian tersedot ke sana sampai saat ini masih" ujarnya. 


Jembatan ini merupakan akses pertanian, pendidikan, kesehatan dari tiga desa tersebut untuk itu Wabup meminta agar dirawat dengan tidak buang sampah, banyak kali menyempit karena perluasan pembangunan dan sampah.


Sementara itu Bupati Lombok Tengah H.L.Pathul Bahri sepertinya sangat berhati-hati dalam pemberian nama jembatan apalagi menyebut identitasnya pada jembatan itu. " soal nama silahkan disesuaikan sesuai keinginan masyarakat, silahkan diganti kalaupun ada nama 459. Seharusnya saya yang marah karena indentitas saya ditaruh dimana mana namun karena ini bentuk penghargaan masyarakat" ungkapnya. 

Terhadap pemberian nama, kata Bupati Pemerintah tidak boleh membuat polemik terhadap penamaan tersebut. Namun dirinya tentu sangat menghargai karena ini dibuat oleh pemerintah dan masyarakat dan diberi nama oleh masyarakat sendiri tanpa intervensi dari siapapun.


"Ini jalur pendidikan, ekonomi, kesehatan dan pertanian, ini banyak manfaat bagi masyarakat. Kita mulai pikirkan terhadap akses jalan. Ini menjadi penting dan mendesak sehingga jalan ini jadi Prioritas bukan sekedar nama yang diributkan" kata Bupati.


Terkait nama Jembatan Ikhtiar Bersama 459, Kades Montong Ajan Endudiaddi mendukung nama tersebut sebab itu bentuk kesyukuran masyarakat telah terbangunnya jembatan itu yang sudah puluhan tahun tidak dibangun. "Bagi kami tidak ada soal nama yang penting Jembatan ini ada dan dapat dilalui oleh masyarakat untuk akses pendidikan, kesehatan dan pertanian" jelasnya.


Pemberian nama ikhtiar bersama 459 berdasarkan hasil kesepakatan tiga desa dan difasilitasi oleh Camat. Pada dasarnya ketiga desa sepakat dengan nama itu tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari siapapun. "Ini hasil kesepakatan kami, bahwa nama jembatan itu berdasarkan Ikhtiar tiga desa" ujarnya.,


Kades Montong Sapah Darbe menambahkan pemerintah desa dan seluruh masyarakat Desa Montong Sapah sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat tiga desa yang bahu membahu gotong royong membangun jembatan yang usia jembatan lama itu 30 tahun lamanya. Pemerintah Desa Montong Ajan juga mendukung nama Ikhtiar Bersama 459 tersebut. Sebab nama itu berdasarkan hasil kesepakatan semua. "Ini bentuk ucapan terimakasih kami kepada pak Bupati, Wakil Bupati yang telah membangun jembatan penghubung tersebut, soal nama gak penting, yang penting adalah jembatan ada itu yang penting dari pada mempersoalkan nama" tegasnya.


Dengan telah terbangunnya Jembatan ini maka akse pendidikan dimana ada 50 an anak dari desanya bersekolah di seberang jembatan Pemoles ini. Kini mereka tidak lagi berjibaku dengan derasnya air sungai dan basah kuyup namun kini mereka bisa menyebrang dengan nyaman dan aman tanpa ada rasa takut.




Subscribe to receive free email updates: