Lombok Tengah, SN - Ratusan Guru SD SE Kabupaten Lombok Tengah yang tidak lulus P3K melakukan aksi demo di Kantor Dinas Pendidikan dan Kantor Bupati Lombok Tengah. Mereka menuntut agar pemerintah daerah membuka formasi untuk guru tenaga honorer. Mereka menilai pemerintah daerah pilih kasih karena hanya membuka formasi untuk guru P3K SMP saja.
Dalam orasinya Wing Haris menilai kedua OPD tidak becus dalam mengajukan data untuk formasi P3K sehingga formasi tahun 2023 untuk tenaga honorer guru SD tidak ada sama sekali sementara informasi dari pusat hanya untuk formasi pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K sebanyak 119 orang saja dan itupun untuk guru SMP.
"Yang menarik kedua OPD saling lempar kesalahan antara Dinas Pendidikan dan BKPSDM, tidak ada yang bertanggung jawab" ungkapnya.
Menurut informasi yang diterima Guru di Men PAN RB pemerintah pusat telah mengalokasikan 2500 total formasi baik itu tenaga kesehatan, teknis dan guru hanya saja anehnya data yang dikirim hanya 119 orang. Wing Haris menilai keduanya tidak layak menjadi Kepala Dinas. "Jangan sampai semua kesalahan ditujukan kepada Bupati padahal anak buahnya yang gak becus" jelasnya.
Dinas Pendidikan kata Wing berusaha membela diri padahal kesalahan itu dimulai dari Dinas Pendidikan yang tidak beres menginput dapat guru.."jangan buang kesalahannya kepada OPD lain, saya dan teman teman udah tanya ke Pusat, ada kesalahan dalam input data" kata Wing
Sekdis Dinas Pendidikan Didik justru menyalahkan BKSDM yang tidak cermat dalam mengajukan formasi sementara data alokasi guru yang akan diajukan untuk kebutuhan formasi tenaga P3K sudah diserahkan.
Sebaliknya pihak BKSDM sendiri tidak mau disalahkan sebab data itu diterima dari Dinas Pendidikan.
Dalam aksi demo tersebut Pendemo justru meneriakkan Bupati Bohong، padahal kesalahan ini murni di OPD terkait. "Ini kesalahan OPD terkait, kita jangan sampai menyalahkan pak Bupati sebab beliau tidak tahu" teriak orator.