Masa Bakar Ban Depan KPU, Polisi Bubarkan Masa

 


Lombok Tengah, SN - Masa mengamuk di depan Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Mereka membakar Ban bekas dan menyerang Polisi. Selain membakar Ban, masa juga melempar Polisi dengan botol mineral. Masa mulai beringas, Polisi kemudian bertindak tegas dengan membubarkan kerumunan massa. Bentrokpun tak terhindarkan. Akibatnya sejumlah Masa dan Polisi terluka akibat Bentrokan tersebut. Kejadian itu terjadi di depan Kantor KPU. Masa  hendal memasuki kantor KPU namun dihalangi petugas. Masa keberatan dengan hasil pemilu Legislatif dan Pilpres. Kejadian itu hanyalah simulasi dari pihak Kepolisian Resort Lombok Tengah dalam rangka sistem pengamanan kota (Sispamkota) untuk persiapan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kantor KPU Kabupaten Lombok Tengah.

“Kegiatan hari ini adalah simulasi atau latihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) apabila terjadi situasi kontijensi di kantor KPU Kabupaten Lombok Tengah menjelang Pemilu serentak 2024,” ujar Kabag Ops Polres Lombok Tengah AKP Hery Indrayanto SH usai giat simulasi kepada awak media, di Praya, Selasa (31/10).

Polres Lombok Tengah mengerahkan 3/4 keseluruhan kekuatan atau 600 personel dalam simulasi tersebut. Personel simulasi terdiri dari personel gabungan TNI - Polri, Dinas Perhubungan, Sat Pol-PP, Dinas Pemadaman Kebakaran, Anggota KPU dan Bawaslu. 

Dalam pelaksanaan simulasi Sispamkota ini diperagakan ada tiga tahapan simulasi pelaksanaan pengamanan kantor KPU Kab. Lombok Tengah yang dituangkan dalam skenario pengamanan dan didemonstrasikan oleh personel Polres Polres Lombok Tengah di bantu personel Brimob, TNI dan instansi terkait.

“tahapan pertama situasi bendera hijau situasi massa masih bisa dikendalikan dengan dalmas awal dan melakukan negosiasi dengan tim negisiator, situasi bendera kuning masa mulai anarkis personil dalmas awal melakukannya lintas ganti dengan dalmas lanjut dan situasi bendera bendera merah massa semakin brutal melakukan pelemparan, pengerusakan dan pembakaran pasukan dalmas lanjut lintas ganti dengan pasukan PHH Brimob dan dalmas lanjut melakukan penebalan,” tegasnya. 

Ia mengatakan, poin peragaan penting yang diperhatikan dari simulasi ini adalah kerawanan akan terjadinya kericuhan saat Pemilu nanti. Hal ini dapat terlihat dengan kemungkinan adanya aksi unjuk rasa sebagai bentuk ketidak puasaan terhadap hasil Pemilu di kantor KPU Kab. Lombok Tengah.

 “Bisa juga karena ketegangan antar masa pendukung pasangan calon yang tidak dapat mengontrol diri saat pengumutan suara di mulai,” ujarnya.

Tidak hanya itu, adapun pengawalan terhadap surat dan kotak suara, serta tindakan pengamanan terhadap kantor KPU yang diasumsikan akan diserang oleh masa yang tidak senang akan hasil dari Pemilu itu sendiri.

“kami sudah siapkan tim escape apabila nanti kantor KPU di serang, tim itu nantinya akan mengamankan ketua dan para anggota KPU sekaligus mengamankan berkas penting pemilu untuk diamankan ketempat yang sudah kita tentukan,” tegas Hery

“Kemungkinan terjadinya kerawanan serta cara bertindak personel selama tahapan Pemilu nanti kita sudah peragakan semua dalam simulasi Sispam kota ini, hal ini sebagai bukti bentuk kesiapan kami Polres Lombok Tengah dalam menghadapi pengamanan Pemilu serentak 2024,” jelas Hery.

Ia juga menambahkan personel yang terlibat dalam oprasi mantab brata (OMB) 2023 - 2024 gencar laksanakan giat preventif dan preemtif dengan melaksanakan patroli langsung terhadap obyek pemilu dan perangkat pemilu. 

Hery juga menyampaikan pesan Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat SIK, kepada seluruh masyarakat yang ada di kabupaten lombok. 

“Yang namanya pesta demokrasi kita bersenang-senang tidak ada saling menghujat, bentrok antar kubu atau masa pendukung masing-masing paslon karena berbeda pilihan, yang namanya pesta demokrasi itu kita bergembira dalam menyambut pemilu 2024 yang aman dan damai,”pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates: