Lombok Tengah, SN - Persoalan air bersih menjadi bahan perbincangan manajemen PDAM Kabupaten Lombok Tengah untuk mencari solusi karena itu Perumda Air Minum Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah menggelar agenda tahunan Rapat Kerja Pembahasan RKAP tahun 2024 dirangkaikan dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kamis (30/11) di Swiss Belcouth Hotel Lombok.
Bambang Supratomo, Direktur Utama PDAM Lombok Tengah menjelaskan kepada media perbedaan Raker tahun ini dengan sebelum sebelumnya.
"Tahun ini RAKER Perumda Air Minum Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah kita rangkaian dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), ini merupakan bentuk keterbukaan Perumdam Tiara terhadap usul saran, masukan, dan kritikan untuk membangun Perumdam Tiara dan posisi Perumdam Tiara ibarat seorang pasien yang sakit ingin berobat ke Dokter spesialis, maka tentu si pasien harus terbuka menceritakan permasalahannya sehingga dokter spesialis bisa tepat memberikan Obat, dan disini juga ada Baperinda perwakilan Pemda Lombok Tengah sebagai Orang Tua dari Perumdam Tiara akan faham jika anaknya mau berobat tentu perlu biaya berobat sehingga Baperinda bisa lebih memperhatikan PDAM, Jelas Bambang.
Wakil Ketua Umum Perpamsi NTB itu juga berharap agar kegiatan FGD mampu merumuskan rekomendasi yang tepat atas permasalahan PDAM saat ini.
"Kami berharap FGD ini nantinya menghasilkan rekomendasi yang tepat sehingga akan menjadi acuan dalam RKAP tahun 2024 sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan sesui dengan skala prioritas dan kemampuan fiskal perusahaan" Tutup Bambang.
Ardani Ansori, Konsultan Perencanaan Senior mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan PDAM.
"Jarang sekali ada BUMD atau Perusda yang mau membuka diri untuk mendapatkan kritikan atau masukan, ini merupakan suatu yg luar biasa sehingga PDAM mau membuka diri sehingga semua kita yang hadir saat ini bisa menemukan persoalan pokoknya dimana?" Jelas Dani yang juga kelahiran Batujai Lombok Tengah.
Menurut Dani persoalan PDAM saat ini belum mampu mengatasi persoalan pokoknya karna terpaku pada kegiatan rutinitas saja.
"Yang terjadi saat ini kita belum mampu mengidentifikasi persoalan pokoknya dimana, dan sampai saat ini PDAM cenderung hanya melakukan kegiatan yang sifatnya rutinitas saja, tambal sulam-tambal sulam, disana bocor disana diperbaiki. Bicara konsep teknis PDAM lupa konsep dasarnya sehingga kita kehilangan arah, padahal banyak potensi besar yang kemudian bisa diupayan agar bagaimana PDAM ini menyokong kebutuhan Daerah dan semoga Diskusi ini akan melahirkan rekomendasi yang akan ditindak lanjuti sebagai RKAP PDAM." Ungkapnya.
Hadir juga Ibu Indah Paramita Manajer Kesekretariatan Perusahaan PT. Air Minum Giri Menang Mataram sebagai salah satu narasumber.
"Banyak terobosan yang sudah kita liat di media, semoga dapat berdampak pada peningkatan pelayanan." Jelasnya.
Indah juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan point penilaian BPKP.
"Perlu peningkatan cakupan pelayanan, pemanfaatan Hibah air minum untuk peningkatan cakupan layanan.
Perlu ada kegiatan promosi dan diskon pemasangan sehingga banyak yg berminat. Termasuk juga kualitas air, hasil evaluasi BPKP data kualitas air kurang lengkap sehingga perlu ada kerjasama dgn Dinas kesehatan, dengan parameter wajib PP 22 tahun 2023, dan perlu pengembangan laboratorium internal di PDAM Tiara." Imbuhnya.
Dan terakhir terkait SDM perlu dilakukan rekrutmen terbuka, dengan kompetisi yang sesui dengan kebutuhan dan kualitas yang baik, misal Jurusan Teknik Sipil dengan IPK minimal 3 dan skor Toepl 450, Jika Input sudah baik maka kinerjanya akan otomatis hasil kerjanya juga akan baik. Tutupnya Manager Kesekretariatan PT. AMGM Mataram.