Sejumlah fasilitas di objek wisata tersebut rusak termakan usia. Sementara Dinas Pariwisata, Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Parindagkop) dan UMKM Kabupaten Pangandaran belum berencana untuk merehabilitasi objek wisata itu.
Tempat bermain anak yang terbuat dari besi tersebut rusak karena berkarat. Dikhawatirkan rusaknya tempat bermain itu dapat membahayakan pengunjung. Pasalnya, besi karat tersebut terpantau tajam. Begitu juga, daun pandan kering berserakkan di lokasi. Sejumlah pengemis juga mangkal di sekitar lokasi objek wisata tersebut.
Kepala UPTD (Unit Pengelola Teknis Daerah) Pariwisata Kecamatan Parigi Abdul Majid mengakui, sejumlah fasilitas di objek wisata Batuhiu memang kondisinya saat ini rusak. Selain itu banyak daun pandan kering berserakan yang diakibatkan oleh mogoknya petugas kebersihan.
" Sampah daun pandan juga berserakkan, sedang bingung karena anggarannya tidak ada," ujarnya seperti dikutip PR Online.
Masih dikatakan Abdul Majid, Selama ini dana kebersihan dikumpulkan secara swadaya dari berbagai sumber di antaranya dari parkir dan para pedagang di sekitar lokasi, Kendati demikian, kebersihan tetap dijaga karena dalam seminggu sekali dilakukan operasi kebersihan. Meskipun bahwa itu masih belum efektif dan terlalu berdampak dalam meningkatkan kebersihan di Batuhiu.
Menurut Abdul, guna mengatasi permasalahan itu diperlukan petugas kebersihan yang selalu siap siaga di lokasi. Pasalnya, selama ini tidak ada petugas yang rutin membersihkan objek wisata Batuhiu, sementara terkait rusaknya sejumlah fasilitas, kata Abdul, UPTD Pariwisata Parigi telah melayangkan usulan perbaikan kepada pemerintah daerah. Namun, hingga kini belum mendapat tanggapan. "Katanya dipending dulu. Sementara ini belum ada rencana rehabilitasi," ujarnya.
Untuk itu, Abdul berharap, objek wisata Batuhiu segera mendapatkan perbaikan. Terlebih, dalam waktu dekat musim libur akhir tahun akan tiba. Lebih jauh, melihat fakta di lapangan Abdul pesimistis target pencapaian pendapatan akan tercapai sampai akhir tahun. "Apalagi sekarang kan jembatan patah, sangat berdampak. Sekarang baru tercapai 50 persen, sampai akhir tahun paling 60 atau 70 persen.
Kepala Disparindagkop UMKM Kabupaten Pangandaran Muhlis mengatakan, perbaikan objek wisata Batuhiu tidak masuk dalam anggaran tahun ini. Artinya dalam waktu dekat pemerintah daerah tidak akan melakukan perbaikan terhadap objek wisata tersebut. "Belum ada rencana, nanti dilihat lagi," kata Muhlis.
Kendati demikian, pihaknya akan segera mengecek dan meninjau objek wisata Batuhiu. Dia mengimbau, masyarakat untuk tidak menggunakan sarana bermain anak yang sudah rusak termakan karat. "Karatan karena dekat dengan laut. Nanti diperbaiki, mudah-mudahan tahun depan," ucap Muhlis.