Portal Berita Nasional ~ Jakarta - Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang berangkat dari Kuala Lumpur ke Beijing hilang secara misterius pada 8 Maret 2014. Hingga saat ini belum ada penjelasan secara resmi soal penyebab hilangnya pesawat yang membawa 239 orang penumpang itu.
majalahmandiri.com pada Sabtu (25/3/2017) menggali kembali soal peristiwa hilangnya pesawat tersebut. Ditemukan beberapa tulisan dari berbagai sumber yang memberi analisis tentang penyebab hilangnya pesawat MH370 pada 2014 silam.
Salah satu artikel di situs berita Malaysia, Utusan, yang ditulis pada 17 Maret 2014 menyebut kalau pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang telah 'disembunyikan' di Diego Garcia, pangkalan tentara Amerika Serikat (AS) di Samudera Hindia. Sementara itu, di Reuters pada 4 Maret 2015, menuliskan analisis dari seorang mantan pimpinan Proteus Airlines Prancis, Mac Dugain yang menduga pesawat MH370 telah ditembak jatuh oleh militer AS karena takut serangan dengan gaya 11 September terjadi pada pangkalan Angkatan Laut AS di sebuah pulau terpencil di Samudera Hindia, Diego Garcia.
Dugain saat itu mendasarkan analisisnya pada keterangan penduduk di Maladewa yang melaporkan melihat sebuah pesawat melintasi pulau. Meskipun, keterangan dari penduduk Maladewa itu akhirnya tidak diakui secara luas.
Dalam dokumen yang dibuka CIA pada tahun 2016 disebutkan Diego Garcia yang merupakan pulau milik Inggris adalah fasilitas angkatan laut AS. Pada dokumen lain di tahun 2005 disebutkan kalau Presiden Ford dalam pidatonya pada tahun 1974 menyatakan kalau dia menyukai ekspansi terbatas terhadap pangkalan tersebut. Dia menambahkan bahwa Soviet kala itu sudah memiliki tiga basis operasi angkatan laut utama di Samudera Hindia.
Masih dalam dokumen di tahun 2005 itu disebutkan untuk mendukung kepentingan nasional AS di wilayah itu (Samudera Hindia) dapat dilakukan dengan cara mengembangkan dan menyebarkan kekuatan militer yang kredibel. Diego Garcia dipercaya dapat mencapai tujuan tersebut, tanpa itu (penyebaran kekuatan militer di Samudera Hindia), dibatasinya kemampuan angkatan laut untuk beroperasi secara efektif di Samudera Hindia secara jelas menempatkan AS pada posisi yang kurang diuntungkan dan bukan untuk kepentingan nasional.
Secara geografis Pulau Diego Garcia merupakan pulau terbesar dari 60 pulau yang membentuk Chagos Archipelago dan berada di antara Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Tenggara. Kisah soal pulau Diego Garcia masih belum banyak diungkap.
"Kisah Diego Garcia telah dirahasiakan terlalu lama. Sudah saatnya dibuka," tulis David Vine dalam buku 'Island of Shame: The Secret History of the U.S. Military Base on Diego Garcia' pada tahun 2009.
Nama Diego Garcia mulai disebut ketika pesawat militer milik AS mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh pada Jumat (24/3) siang kemarin. Pesawat militer AS yang dipiloti oleh Joshua Bosworth tersebut mendarat darurat karena satu mesinnya tiba-tiba terbakar.
"(Rutenya) dari Diego Garcia mau ke Jepang," kata Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya dalam perbincangan dengan majalahmandiri.com, Jumat (24/3) malam.