Portal Berita Nasional ~ Jakarta - Ketua KPU DKI Sumarno mengatakan bahwa kehadirannya di acara tim Ahok-Djarot adalah untuk mengklarifikasi sejumlah isu tidak benar. Salah satunya adalah tentang pertemuannya dengan Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Sumarno dalam sidang lanjutan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Gedung Nusantara IV DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2017). Semua berawal dari undangan yang dikirimkan tim Ahok-Djarot untuk KPUD menjadi narasumber untuk menjelaskan tahapan kampanye putaran dua Pilgub Jakarta.
Mendapat undangan tersebut, Sumarno kemudian membahasnya di rapat pleno KPUD. Kemudian diputuskanlah bahwa dia dan anggota KPUD, Dahlia Umar, akan menghadiri acara tersebut. Panitia acara juga berkata Ketua Bawaslu DKI, Mimah Susanti, akan hadir.
Selain itu, Sumarno berkata dirinya memanfaatkan acara tersebut untuk mengkalrifikasi isu kedekatannya dengan Anies. Isu tersebut muncul sejak pertemuannya dengan caguh nomor urut 3 itu pada saat pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 029, Kalibata, Jaksel.
"Suasana sejak pertemuan saya dan Pak Anies itu diolah sedemikian rupa di beberapa media, ada yang menggoreng sehingga terkesan netralitas menjadi penting. Kehadiran saya untuk klarifikasi di forum itu," tutur Sumarno.
Sumarno menjelaskan, sebelum memasuki ruang acara, dia dituntun untuk menunggu di lantai 6 saat Ahok sedang berbicara di forum. Dia menjelaskan tak ada pertemuan antara dirinya dengan Ahok di acara tersebut.
Usai Ahok selesai berbicara dan meninggalkan lokasi acara, barulah Sumarno turun untuk menjadi pembicara. Saat itulah, seperti yang telah dia duga, para hadirin kemudian menyampaikan ungkapan kekecewaan terhadap dirinya terkait pertemuan dengan Anies di TPS 029, Kalibata.
"Betul seperti saya duga sebelumnya, teman-teman dari tim nomor dua menyampaikan ungkapan kekecewaan di forum itu," sebutnya.
Sumarno pun memanfaatkan acara tersebut untuk menegaskan bahwa dirinya netral dalam gelaran Pilkada DKI 2017.
"Kesempatan saya mengklarifikasi soal bertemu Anies," tutupnya.