Portal Berita Internasional ~ Washington - Setelah sempat membantah, pejabat-pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon akhirnya mengakui bahwa serangan udara pada Maret lalu di Suriah memang mengenai sebuah masjid. Puluhan orang tewas dalam serangan itu.
Penyelidikan oleh Komando Pusat AS menemukan bahwa serangan udara pada 16 Maret tersebut menargetkan sebuah bangunan yang merupakan bagian dari kompleks masjid di sebuah desa di barat kota Aleppo. Demikian diungkapkan dua pejabat Pentagon seperti dikutip media CNN, Sabtu (6/5/2017).
Pentagon awalnya membantah berbagai pemberitaan yang menyebutkan sebuah masjid di Suriah terkena serangan AS dan menimbulkan korban jiwa warga sipil. Padahal foto-foto dan video menunjukkan jasad-jasad korban diangkat dari lokasi serangan tersebut.
Saat itu pejabat-pejabat AS bersikeras bahwa serangan mengenai sebuah bangunan dekat masjid, tempat para militan Al-Qaeda tengah mengadakan pertemuan.
Sehari setelah serangan udara itu, juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan bahwa AS tidak menemukan adanya korban jiwa warga sipil.
"Seperti biasa, Anda tahu, kami mengambil langkah-langkah luar biasa untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa warga sipil dalam operasi-operasi kami," tandas Davis saat itu.
Namun kepada CNN pada Jumat (5/5) waktu setempat, seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa hasil penyelidikan menemukan, bangunan yang diserang tersebut memiliki fungsi utama sebagai tempat ibadah.
Serangan udara AS tersebut telah memicu kecaman keras dari banyak organisasi HAM terkemuka. Setidaknya 49 warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
Bulan lalu, kelompok Human Rights Watch dalam laporannya menyatakan, militer AS gagal mengambil "pencegahan yang diperlukan" untuk mencegah jatuhnya korban jiwa warga sipil dalam serangan udara tersebut.